Jokowi Ungkap Pemda Ecer Anggaran agar Sulit Diawasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap pemerintah daerah (pemda) sering mengecer anggaran agar sulit diawasi. Dia mengaku tahu hal itu berdasarkan pengalaman sejak menjadi Wali Kota Solo.
Jokowi berpendapat cara mengelola anggaran seperti itu salah. Menurutnya, pengeceran anggaran membuat pembangunan tidak berdampak baik untuk rakyat.
“Kenapa sih diecer-ecer sampai ribuan mata anggaran, sampai 40 ribu-50 ribu mata anggaran? Supaya ngontrolnya sulit. Itu saja jawabannya sebetulnya,” kata Jokowi dalam peringatan hari ulang tahun Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jakarta, Rabu (22/12).
Melihat hal itu, Jokowi ingin pemda mengubah cara mengelola anggaran. Ia menyarankan setiap pemda menentukan fokus penggunaan anggaran setiap tahun.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut pemda bisa memfokuskan 60 persen anggaran ke satu program. Sebanyak 40 persen sisanya bisa didistribusikan ke berbagai program lainnya.
“Mau ngerampungin pasar, ya sudah konsentrasikan duit itu ke situ saja. Jangan semuanya dinas diberi, diberi. Akhirnya setahun habis, loh loh, apa yang sudah dibangun? Enggak jelas apa yang sudah dihasilkan,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta PSI ikut mengawasi penggunaan anggaran di daerah. Dia bilang pengawasan tidak boleh hanya difokuskan pada anggaran besar.
“Saya sangat menghargai apa yang dilakukan oleh PSI dalam mengawal anggaran APBD. Jangan enggak diurus, yang kecil-kecil itu diurus. Sejuta, Rp2 juta, Rp5 juta, Rp10 juta, urus. Apalagi yang sudah masuk ke miliar, triliun,” ujar Jokowi.
(dhf/sfr)