BBMKG Jelaskan Sebab Viral Ombak dan Cuaca Buruk Selat Bali
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Bali jelaskan perihal video viral yang menunjukkan ombak dan imbauan tidak menyeberang di Selat Bali.
Sebuah video viral menampilkan ombak di Perairan Selat Bali beserta imbauan pada warga yang akan melakukan penyeberangan ke Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk Bali dan Ketapang, Jawa Timur agar selalu berhati-hati.
“Cuaca di Selat Bali terpantau tidak bersahabat, Selasa (21/12). Dihimbau kepada para penumpang yang hendak menyeberang agar berhati-hati,” tulis akun @kalipuro24jam dalam sebuah unggahan.
Sementara, dari akun @infogilimanuk situasi ombak di wilayah Selat Bali kembali tenang pada pukul 17.422 WITA.
“Cuaca cukup baik dan ombak tenang, sempat terjadi penutupan sementara pelabuhan dikarenakan cuaca angin cukup besar,” tulisnya.
Dwi Hartanto selaku Koordinator Bidang Data BMKG Wilayah III Denpasar, Bali, menerangkan bahwa cuaca tidak bersahabat tersebut karena angin kencang dan terekam dari Automatic Weather Station (AWS) di Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.
“Angin kencang terekam dari AWS Ketapang dan Banyuwangi data realtime. Iya, karena faktor angin juga,” kata Dwi, saat dikonfirmasi, Selasa (21/12).
Selain itu, terdapat pula dampak dari cuaca ekstrim dan peningkatan kecepatan angin di sejumlah wilayah Jawa Timur. Sementara, dari hasil analisis kecepatan angin karena adanya sirkulasi siklonik di wilayah Jawa Tengah.
Sirkulasi siklonik disebabkan pusat atmosfer bertekanan rendah di Laut Jawa sebelah Utara Jawa Tengah, sehingga menarik udara di wilayah sekitar Jawa Timur.
Seperti putaran gasing yang masuk ke dalam atau menuju sumbunya, dalam hal ini pusatnya ada di laut Jawa dan hal itu menyebabkan peningkatan angin di wilayah Jawa Timur.
Namun, sebagai catatan aliran siklonik ini masih kategori pusat atmosfer bertekanan rendah bahkan berbeda dengan siklon tropis yang memiliki pusat tekanan sangat rendah dengan dampak yang lebih parah.
Selain masyarakat juga dihimbau, untuk waspada terhadap potensi peningkatan angin dan peningkatan potensi hujan sedang, lebat, disertai petir di wilayah Jawa Timur dalam dua atau tiga hari ke depan.
“Iya sama itu (untuk di Selat Bali), akibat adanya pusat atmosfer bertekanan rendah di laut Jawa sebelah utara Jawa Tengah,” ujar Dwi.
(kdf/fjr)