Cerita Sandal Kiai Tertukar Bikin Riuh Muktamar NU



Lampung, Indonesia —

Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung menyimpan sisi lain yang mengundang tawa hingga memperlihatkan antusias para peserta yang hadir menjadi saksi lahirnya Ketua Umum baru PBNU 2021-2026.

Salah satu momen mengundang tawa sempat terjadi dalam proses penghitungan suara bakal calon Ketua Umum PBNU yang digelar di GSG Universitas Lampung pada Jumat (24/12) pagi.

Di tengah proses pemilihan, tiba-tiba panitia mengumumkan melalui pengeras suara ada sandal seseorang yang tertukar seusai digelarnya salat subuh.

Diketahui, banyak peserta muktamar yang mengikuti salat subuh berjemaah di dalam SSG Universitas Lampung di sela-sela pemilihan calon ketum.

“Yang tadi salat subuh, sebelah kiri sandalnya merasa tertukar mohon dikembalikan. Sekali lagi, mungkin Pak Yai, yang mungkin salat subuh sendalnya merasa tertukar,” ujar panitia.

Melihat suara interupsi itu, peserta muktamar yang tengah serius mengikuti perhitungan suara sontak menjadi tertawa terbahak.

Pengumuman itu sekaligus mencairkan suasana sidang yang mungkin tegang. Sebab memasuki agenda utama Muktamar dengan proses pemilihan Caketum.

Peserta Bermalam di Sekitar Lokasi Pemilihan

Sebagai informasi, Forum pengambilan keputusan tertinggi di internal NU itu tidak hanya didatangi para peserta muktamar resmi yang memiliki hak suara. Namun, banyak pula yang hadir sebagai ‘penggembira’.

Para penggembira ini merupakan para warga NU atau Nahdliyin yang datang dari pelbagai wilayah di seluruh Indonesia. Mereka hanya datang semata-mata ingin ikut meramaikan, atau bahkan sekedar merasakan semarak muktamar.

Pantauan Indonesia.com di sekitar pada Kamis (23/12) malam, banyak ‘penggembira’ Muktamar NU berbondong-bondong menuju sekitar GSG Universitas Lampung. Tempat tersebut dijadikan sebagai arena utama pemilihan Rais Aam dan Ketum PBNU.

Di sekitar GSG Universitas Lampung itu pula mereka menghabiskan malam hingga menginap di jalanan maupun teras bangunan kampus.

Banyak di antara mereka tampak menggunakan koran, kardus sebagai alas untuk saling berkumpul dan berbincang satu sama lain. Sembari menanti keputusan siapa sosok pucuk pimpinan PBNU yang baru.

Dayat, salah satu peserta ‘penggembira’ Muktamar NU dari Jawa Timur mengaku sengaja bermalam menanti keputusan pergantian pucuk pimpinan PBNU di sekitar lokasi pemilihan. Ia mengaku ingin menjadi saksi sejarah terkait suksesi Rais Aam hingga Ketum PBNU baru dari lokasi yang dekat.

“Mau lebih dekat saja sama tempat pemilihan, karena ini 5 tahun sekali. Mau jadi saksi,” kata Dayat saat berbincang dengan Indonesia.com, Kamis (23/12) malam.

Dayat mengaku ikut rombongan pengurus daerah NU Jatim berangkat menuju lokasi Muktamar. Meski tak memiliki hak suara dalam Muktamar, Ia mengaku senang bertemu dengan banyak Kiai NU di lokasi untuk diajak bersalaman dan berfoto bersama.

“Hitung-hitung nyari berkah dari para Kiai NU yang saya tak pernah temukan di Jatim. Mereka kan ya dikenal sebagai sosok yang diridai Allah, jadi saya berharap bisa ngalap berkah dari mereka,” ujarnya.

Muktamar Ke-34 NU akan resmi ditutup pada hari ini, Jumat (24/12). Muktamar itu membuahkan keputusan bahwa Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketum PBNU yang baru untuk periode 2021-2026.

Yahya terpilih berdasarkan pemilihan langsung atau voting dari para peserta muktamar. Ia mengalahkan ketum petahana, Said Aqil Siradj.

(kid)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *