Rasanya Menjadi Sopir Mobil Listrik Kecil di Bali


Jakarta, Indonesia —

Mobil-mobil listrik asal berbagai negara mulai bermunculan di Indonesia. Populasinya diprediksi akan terus bertambah seiring dengan permintaan dari konsumen.

Dari banyaknya mobil listrik di Tanah Air, saya berkesempatan menjajal mobil listrik kecil milik Toyota, yaitu Coms dan C+Pod. Kedua mobil ini bukan untuk dijual, melainkan kebutuhan riset perusahaan dalam rangka membentuk ekosistem kendaraan ramah lingkungan di dalam negeri.

Untuk sementara, kedua mobil ini tersedia di Bali dan disewakan kepada siapapun yang hendak mencoba sensasi nyetir kendaraan listrik. Saya mencoba kedua mobil ini di Bali. Mobil pertama yang saya jajal yaitu Coms.

Mobil ini cukup unik lantaran memiliki ukuran ringkas dan berdesain laiknya ‘peluru’, serta hanya tersedia satu kursi yang artinya cuma bisa muat satu orang sebagai sopir. Uji coba kendaraan listrik Toyota ini kami lakukan di kawasan Nusa Dua.

Coms ini juga berbeda dari i-Road yang sempat dipamerkan Toyota di Indonesia. I-Road menggunakan tiga roda, sementara Coms dibekali 4 roda.




Mobil Listrik Toyota ComsMobil Listrik Toyota Coms. (Foto: ist)

Kemudian sistem penerangan Coms didesain bulat menggunakan teknologi LED dengan lampu sein kuning terpisah serta sepasang lampu kabut tertanam tepat di bawahnya.

Berhubung mobil listrik Coms juga tak punya gril depan, pabrikan menempatkan sebuah panel untuk pengisian baterai.

Sedangkan peleknya menggunakan model kaleng dan berpalang dual tone 12 inci. Sementara sisi belakang seolah memiliki patahan mirip bak pikap tapi lebih kecil sehingga bisa membawa boks.

Buat saya yang memiliki ukuran badan tambun dengan tinggi sekitar 183 cm dan berat 117 kg, masuk ke dalam kabin Coms terasa sedikit sulit. Posisi kaki harus menekuk sempurna sebelum bisa masuk ke interior.

Tapi begitu sudah di dalam kabin, ternyata terasa cukup nyaman, meski roda kemudi sedikit mepet dengan paha. Ruang kepala juga masih luas sehingga tak terlalu mepet dengan atap mobil ini.

Modal kipas biar tidak gerah

Menariknya, mobil ini tidak menyediakan AC sebagai pendingin ruangan untuk kenyamanan berkendara. Pabrikan hanya memodali Coms dengan kipas angin kecil yang diletakkan di atas dasbor.

Kipas ini bisa dinyalakan menggunakan knop model putar. Hanya saja, embusan angin dari kipas tersebut terasa belum mampu mengalahkan hawa panas dari teriknya matahari saat itu. Alhasil keringat terus bercucuran ketika berada di dalam kabin.

Karena ini masuk ke dalam kategori kendaraan listrik, pastinya Coms tidak akan memiliki suara meski motor listrik sudah dinyalakan. Menyalakan sistem kelistrikan masih menggunakan kunci konvensional.




Mobil Listrik Toyota ComsMobil Listrik Toyota Coms. (Foto: ist)

Impresi berkendara

Impresi awal nyetir Coms memang terasa agak aneh lantaran posisi saya sebagai pengemudi ada di tengah. Posisi ini mengingatkan saya pada angkutan umum beroda tiga, Bajaj.

Saat dikendarai setir mobil terasa berat seperti tidak menggunakan power steering. Kendati demikian mengemudi Coms ini terasa menyenangkan bagi saya. Saya juga merasa seperti naik wahana mobil-mobilan pada pusat taman bermain, namun bedanya ini di jalan raya.

Selama menjajal mobil ini kecepatan paling tinggi yang saya dapatkan sekitar 40 km per jam berdasarkan angka pada spidometer. Namun buat saya ini sudah cukup lantaran Coms memang dirancang bukan untuk ngebut, melainkan membantu kita bermobilisasi dalam kota untuk jarak dekat.

Coms diketahui menggunakan jenis baterai timbal asam konvensional, bukan lithium-ion. Penyimpan daya ini dipakai untuk mengaliri tenaga dari motor penggerak tunggal bertenaga sekitar 6,8 PS dan torsi puncak 40 Nm.

Energi itu kemudian disalurkan ke roda belakang. Kemungkinan kinerja itu bisa berubah berdasar kebutuhan pasar dan kemampuan dinamo gerak.

Kemampuan baterai disebut dapat membuat Coms menjelajah perkotaan sekitar 50 km. Sementara waktu pengisian enam jam dan kecepatan maksimal 60 km per jam.

Selama perjalanan, kedua kaca pada sisi kanan dan kiri juga terpaksa saya buka untuk membantu mendinginkan kabin melalui angin dari luar.

Mengemudi Coms terasa sangat menyenangkan. Namun begitu ketemu jalan rusak agak mengocok perut karena suspensi cukup keras, belum lagi ada suara ‘gujlak-gujlak’ dari dalam kabin


Impredi Berkendara Toyota C+pod


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *