Ibadah Natal di Gereja Katolik-Protestan Digelar Secara Hybrid
Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Gomar Gultom mengatakan ibadah Natal pada 24 hingga 25 Desember akan digelar secara hybrid atau paduan online dan offline.
Gomar memastikan pihaknya tetap membatasi peserta ibadah Natal sesuai pembatasan yang telah ditetapkan pemerintah meskipun kondisi Covid-19 sudah membaik.
Pihaknya juga mengharuskan gereja yang merayakan ibadah Natal menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker.
“Untuk ibadah tanggal 24-25 memang pada umumnya memang gereja-gereja kita akan menyelenggarakan secara hybrid. Pembatasan-pembatasan tetap dilakukan,” kata Gomar dalam konferensi pers di halaman Gereja Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (24/12).
Gomar menyebut beberapa gereja di bawah naungan PGI masih menggelar ibadah secara virtual. Ia pun masih menganjurkan jemaat merayakan Natal secara virtual agar mereka berkumpul bersama keluarga di rumah.
“Natal pertama itu juga berlangsung di tengah-tengah keluarga, keluarga Yosef dan Maria,” ujarnya.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Ignatius Suharyo, yang menaungi umat Katolik, mengatakan pihaknya juga menerapkan pembatasan perayaan ibadah natal.
Suharyo mengatakan gereja di bawah naungan KWI membatasi peserta ibadah Natal maksimal 40 persen, lebih sedikit dari pembatasan yang ditetapkan pemerintah.
“Pemerintah mengizinkan 50 persen tapi biasanya gereja-gereja mengambil lebih sedikit 40 persen,” ujar Suharyo.
Suharyo mengatakan pihaknya pun membentuk Tim Gugus Kendali Paroki (TGKP) yang akan mengamankan dan memeriksa peserta ibadah Natal di masing-masing gereja.
“Ada banyak tim di paroki-paroki di jemaat-jemaat itu masing-masing mendampingi satu kali ibadah baru nanti diganti tim lain, namanya tim gugur pengendali paroki,” ujarnya.
Aparat kepolisian mengamankan 1.670 gereja di wilayah hukum Polda Metro Jaya dalam rangka perayaan Natal 2021. Sebanyak 8.000 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan ribuan gereja.
(iam/fra)