KIPI Anak karena Panik, Tower Rusun Nagrak Dibuka



Jakarta, Indonesia —

Pemerintah mencatat sebaran Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus bertambah setiap harinya. Namun, pemerintah mengklaim kasus Omicron merupakan imported case alias belum menyebar dalam transmisi lokal atau komunitas.

Memasuki masa Natal dan tahun baru (Nataru), sejumlah epidemiolog khawatir kasus Covid-19 di Indonesia akan kembali melonjak. Kekhawatiran itu muncul berkaca pada pengalaman sebelumnya.

Pemerintah mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi. Salah satunya dengan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

PPKM di Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali telah diperpanjang hingga 3 Januari 2022. Kegiatan selama periode Nataru juga dibatasi. Tak boleh ada perayaan saat malam tahun baru.

Berikut Indonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir.

KIPI Anak 6-11 Tahun Setelah Vaksin Bisa karena Panik

Satgas imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Mei Neni Sitaresmi mengatakan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada anak usia 6-11 tahun setelah disuntik vaksin bisa jadi bukan karena pengaruh vaksin, melainkan proses vaksinasi.

Mei menyebut banyak anak yang panik atau ketakutan saat hendak disuntik sehingga memicu terjadinya KIPI. Reaksi itu disebut immunization stress-related response.

“Ternyata reaksi vaksin itu bukan semua karena reaksi vaksin,” kata Mei dalam acara daring, Jumat (24/12).

Sinovac Disebut Gagal Tangkal Omicron

Penelitian terbaru menunjukkan proteksi yang dibentuk tiga dosis vaksin Sinovac berhasil dijebol oleh varian Omicron. Maka dari itu, ahli sarankan untuk mencari booster dari jenis vaksin lain.

Tiga dosis vaksin Sinovac, yang terdiri dari dua dosis vaksin dan satu dosis booster dilaporkan tidak meningkatkan sistem imun ke tingkatan yang cukup dalam menghadapi varian Omicron.

Hal ini kemudian membuat para ahli menyarankan setiap penerima dua dosis vaksin Sinovac untuk mencari vaksin jenis lain untuk booster, misalnya dari BioNTech SE.

Terpisah, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar IDI Zubairi Djoerban mengingatkan masyarakat jangan mudah menyimpulkan informasi tersebut.

Zubairi menjelaskan, beberapa penelitian di Turki misalnya, membuktikan bahwa tiga kali suntikan dosis Sinovac diklaim memberikan antibodi yang cukup kepada 1.053 petugas kesehatan.

“Walaupun dibandingkan vaksin dengan BioNTech sedikit lebih tinggi proteksinya, namun bisa memproteksi,” kata Zubairi lewat pesan suara kepada Indonesia.com, Jumat (24/12).

Tower 6 Rusun Nagrak Khusus Karantina TKI

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyebut tower 6 Rusun Nagrak akan dibuka untuk menambah kapasitas tempat karantina. Total terdapat 265 unit kamar di tower 6 dengan kapasitas mencapai 1000 orang.

“166 unit di antaranya telah layak dan siap untuk digunakan, sementara sisanya, 99 unit, masih harus dilakukan perbaikan-perbaikan pada interior gedung dan kamar,” kata Suharyanto.

Capaian Dosis Vaksin RI

Kementerian Kesehatan mencatat capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia per Jumat (24/12) Pukul 18.00 WIB, yakni 154.791.737 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, 109.535.337 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.

Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 74,32 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 52,59 persen.

Update Covid 24 Desember 2021

Data harian yang dirilis Satgas Covid-19 per hari ini, Jumat (24/12) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 204 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 182 kasus, dan 5 kasus meninggal baru.

Sehingga secara kumulatif, sebanyak 4.261.412 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 4.112.524 orang dinyatakan pulih dan 144.047 meninggal dunia.

(yla/fra)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *