Hujan Deras dan Angin Kencang Rusak 21 Rumah di Jember



Jakarta, Indonesia —

Sebanyak 21 rumah di Kabupaten Jember, Jawa Timur dilaporkan rusak akibat hujan deras dan angin kencang yang terjadi di wilayah tersebut, Jumat (24/12) sore.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember mencatat ada dua rumah yang mengalami rusak berat, rusak sedang 5 dan rusak ringan sebanyak 14 unit. Dilaporkan tidak ada korban luka-luka akibat kejadian tersebut.

“Sejumlah rumah rusak tersebut diakibatkan oleh tertimpa pohon yang ada di sekitarnya,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/12).

BPBD setempat juga mencatat 19 KK terdampak peristiwa tersebut dan hingga saat ini masih dilakukan pendataan di lapangan. Namun, dilaporkan tidak ada warga yang mengungsi akibat kejadian itu.

Berdasarkan laporan, wilayah yang terdampak ada di dua kecamatan antara lain Desa Patemon dan Bedadung di Kecamatan Pakusari serta Kecamatan Kalisat.

“Angin kencang juga merusak dua tempat ibadah dengan kategori rusak sedang, dan sebuah gudang rusak berat. Sejumlah pohon tumbang terjadi di beberapa titik sehingga mengganggu arus lalu lintas maupun jaringan listrik di dua titik,” kata Abdul.

Di wilayah lain, Abdul menyampaikan terjadinya banjir pada 4 desa di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Peristiwa itu terjadi setelah hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang mengguyur wilayah tersebut.

Ia mengatakan BPBD setempat mengidentifikasi debit air hujan mengalir dari bagian hulu di kawasan Gunung Manglayang di sisi utara, kemudian menuju ke kawasan Jatinangor yang berada di sisi selatan. Keempat desa yang dilanda banjir pada kawasan tersebut antara lain Desa Cipacing, Cileles, Cikeruh dan Sayang.

“Banjir mengakibatkan sejumlah bangunan terdampak, yaitu rumah 44 unit, tempat ibadah dan pondok pesantren masing-masing 1 unit. BPBD setempat masih melakukan terhadap jumlah keluarga terdampak peristiwa ini. Tidak ada korban jiwa atau pun warga mengungsi saat kejadian ini berlangsung,” katanya

Ia melanjutkan, di wilayah Sumedang, analisis inaRISK menunjukkan kabupaten tersebut memiliki sejumlah kecamatan dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 22 kecamatan, salah satunya Kecamatan Jatinangor, berada pada potensi bahaya tersebut.

“Menghadapi puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2022, BNPB mengingatkan untuk selalu waspada dan siap siaga,” katanya.

(yoa/ain)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *