Cerita CT Bangun Rumah Anak Madani Saat Tsunami Aceh 2004



Jakarta, Indonesia —

CEO Trans Corp Chairul Tanjung menceritakan proses membangun Rumah Anak Madani untuk menampung korban tsunami Aceh pada 26 Desember 2004. Chairul Tanjung membangun Rumah Anak Madani karena melihat banyak anak korban tsunami Aceh tidak bisa melanjutkan pendidikan.

Saat itu, Chairul Tanjung mengunjungi Aceh untuk memberikan langsung bantuan kepada korban. Chairul Tanjung melihat banyak anak-anak yang menangis.

“Merasakan keputusasaan anak-anak tersebut saya tergerak membantu mereka untuk tetap memiliki harapan. Atas dasar itu lah saya mencari cara untuk menyelamatkan mereka,” ujar Chairul Tanjung dalam Global Aceh Solidarity Forum, Minggu (26/12).

“Untuk itu lah saya mendirikan rumah anak madani yang berlokasi di jalan raya veteran kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara,” lanjutnya.

Deli Serdang dipilih sebagai lokasi Rumah Anak Madani setelah Chairul Tanjung berdiskusi dengan rekannya. Ia memutuskan membuat Rumah Anak Madani di luar Aceh agar tidak memberikan trauma bagi korban.

Kata Madani sengaja dipilih karena mengandung arti peradaban. Menurut Chairul Tanjung, peradaban tidak mungkin diwujudkan tanpa didasari pendidikan yang layak.

Banyak pihak yang terlibat dalam pembangunan Rumah Anak Madani, termasuk perusahaaan-perusahaan di kelompok usaha CT Corp.

Seiring berjalannya waktu, Rumah Anak Madani yang awalnya sebagai rumah penampungan anak korban bencana tsunami Aceh kemudian berkembang menjadi Sekolah Menengah Atas Unggulan CT Arsa Foundation. Sekolah ini dipimpin langsung oleh istri Chairul Tanjung, Anita Ratnasari Tanjung.

Anak-anak yang menempuh pendidikan di Sekolah Unggulan CT Arsa diberikan fasilitas gratis. Mereka akhirnya berhasil menorehkan prestai hingga bekerja di perusahaan-perusahaan ternama.

“Saya patut bangga karena akhirnya anak-anak Aceh itu menjadi pribadi yang unggul, beriman, cerdas, berkarakter, dan bermanfaat bagi sekitar. Para siswanya berhasil menorehkan berbagai penghargaan dan prestasi,” ujar Chairul Tanjung.

Bagi Chairul Tanjung, tsunami Aceh memiliki hikmah yang besar. Aceh telah mengajarkan banyak pihak untuk merajut persahabatan serta saling membantu.

“Aceh mengajarkan kita merajut persaudaraan. Aceh mengajarkan kita menjalin solidaritas dan Aceh mengajarkan kita bahwa selalu ada ada asa untuk bangsa yang kita cintai selama kita mau berdoa dan berusaha,” ujar Chairul Tanjung.

(fby/bac)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *