Max Sopacua, dari Penyiar Berita TVRI hingga jadi Politikus



Jakarta, Indonesia —

Politikus senior Max Sopacua meninggal dunia, Rabu (17/11), pada usia 85 tahun.

Semasa hidup, Max Sopacua dikenal sebagai penyiar berita TVRI yang kemudian berkecimpung di dunia politik setelah memutuskan bergabung dengan Partai Demokrat tahun 2002. Saat bergabung, ia langsung menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Wasekjen DPP).

Karirnya sebagai politikus langsung melejit, pada pemilu legislatif (pileg) 2004. Pria kelahiran Ambon, Maluku ini hanya mendapat 29 ribu suara dari Dapil Jawa Barat V (Kabupaten Bogor). Sedangkan, tahun 2009 ia berhasil mendapat tiga kali lipat suara dari sebelumnya yakni 95 ribuan suara.

Namun demikian, karirnya sebagai anggota DPR RI harus berhenti pada 2014 karena tak lagi terpilih. Begitu pula pemilihan 2019, lagi-lagi ia tak terpilih.

Saat menjadi anggota DPR, pria kelahiran 2 Maret 1946 ini duduk di Komisi IX dan I. Max dipercaya sebagai Wakil Ketua Fraksi Demokrat dan penasihat fraksi hingga masa jabatannya berakhir.

Meski tak lagi menjadi anggota DPR, alumnus STIE Gotong Royong ini aktif sebagai anggota Partai Demokrat. Pada kepengurusan 2015-2020, Max menjabat sebagai anggota Dewan Pembina dan kembali menjadi Anggota Majelis Tinggi Demokrat.

Di tengah perjalanannya, Max bersama Partai Demokrat membentuk Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) menuntut Kongres Luar Biasa (KLB) pada 2019 akibat perolehan suara Demokrat yang dianggap menurun.

Tak ditanggapi oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Max memutuskan keluar dari Partai Demokrat dan bergabung dengan partai Partai Era Masyarakat Sejahtera (Partai Emas).

Bersamaan dengan keluarnya, Max menyatakan bahwa ia merasa dibuang oleh Demokrat.

“Yang saya sayangkan, saya disingkirkan dari Partai Demokrat seperti meninggalkan atau menurunkan penumpang angkot di pinggir jalan,” ujar Max.

Pemilik stasiun radio Sheba FM yang berbasis di Bogor akhirnya juga memutuskan keluar dari Partai Emas beberapa bulan kemudian pada Februari 2021.

Setelahnya, ia ikut menginisiasi KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, yang menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum tandingan selain Agus Harimurti Yudhoyono.

Namun, ia kesal saat dituding Syarief Hasan sebagai salah satu pelaku kudeta Partai Demokrat. Meskipun pada saat bersamaan, suami Tutie Irawati dan ayah dari tiga anak ini, juga mengajak kader Demokrat untuk mengikuti KLB Deli Serdang.

“Jangan takut dipecat, tidak bisa sembarangan memecat kader. Semua ada prosedurnya,” kata Max.

(cin/ugo)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *