Pengelola Tempat Hiburan Diajak Turut Tegakkan Prokes Covid-19



Jakarta, Indonesia —

Masyarakat kembali diingatkan untuk tak abai terhadap protokol kesehatan, meski situasi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini melandai. Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander K. Giting mengatakan, risiko transmisi virus corona masih ada pada situasi sekarang.

Dia mengingatkan, pada Juli lalu, Indonesia berada pada level Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, yang kemudian diterapkan mekanisme level per level. Seiring perbaikan parameter epidemiologis, maka khususnya Jakarta sudah menjalani PPKM level 1 bersama berbagai kota di Jawa dan Bali, juga daerah lainnya.

“Oleh karena itu, ini jadi tugas dan tanggung jawab semua pihak agar bisa menjaga agar situasi terburuk yang terjadi di bulan Juli terulang lagi,” ujar Alexander dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9)-KPCPEN yang bertema Tegakkan Prokes, Industri Hiburan Aman dari Covid-19, Selasa (16/11).

Alexander menegaskan, pelonggaran yang tengah berjalan di Indonesia bukan berarti kebebasan. Pelonggaran yang diberikan pemerintah tetap harus diikuti dengan penerapan protokol kesehatan, agar tidak terjadi lonjakan kasus. Selain itu, Satgas pun tetap melakukan pengendalian dan pengawasan.

“Protokol kesehatan harus tetap diterapkan, bersama pelaksanaan testing, tracing, dan treatment (3T) serta vaksinasi harus sesuai target,” ujarnya.

Untuk menjaga kondisi landai, berbagai pihak diminta terlibat, termasuk pelaku usaha dan pengelola tempat hiburan. Tujuannya, menghindari penularan Covid-19 di tempat hiburan.

Musisi Melly Goeslow mengungkapkan hal senada. Dia mengingatkan agar pengelola tempat hiburan selalu mengutamakan keselamatan bersama dan bersikap jujur.

“Perlu kejujuran dari setiap pelaku usaha karaoke ketika izin sudah dibuka. Jangan mentang-mentang pengen buka, bilang sudah steril padahal belum,” ujar Melly yang juga seorang pengusaha tempat karaoke.

Dia menyadari, tempat karaoke rentan penularan Covid-19, karena rawan terjadi percikan pernapasan atau droplet, baik saat bernyanyi, bersenda gurau, dan aktivitas lain.

“Untuk itu, Satgas Covid-19 juga harus benar-benar harus melakukan pengecekan, mungkin harus berkali-kali. Karena potensi penularan melalui droplet di tempat karaoke,” katanya.

Selama ini, selaku pengelola, Melly mengaku tegas menerapkan protokol kesehatan. Dia pun selalu memastikan berbagai alat yang digunakan sudah dalam keadaan steril, termasuk menyediakan face shield untuk dipakai saat bernyanyi. Selain itu, seluruh kru sudah divaksin lengkap.

Sementara praktisi kesehatan yang juga musisi, Al Ghufron menambahkan, selain pengelola hiburan, masyarakat atau pengunjung juga harus disiplin menjalankan prokes dan memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi.

Menurutnya, edukasi harus terus dilakukan, terlebih masih ada masyarakat yang abai pada prokes di tengah kondisi Covid-19 yang tengah melandai di Indonesia.

“Jangan sampai euforia karena pelonggaran dilakukan mengalahkan kewaspadaan kita,” tegas Al Gufron.

(rea)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *