Ribut dengan China-Rusia, AS Dongkrak Belanja Militer Jadi Rp10.953 T



Jakarta, Indonesia —

Amerika Serikat menambah anggaran belanja militer di tengah perseteruan negara itu dengan China dan Rusia.

Anggaran belanja militer AS untuk tahun fiskal 2022 mencapai US$770 miliar atau setara Rp10.953 triliun.

Mengutip Reuters, Presiden AS Joe Biden telah menandatangani Undang-undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) untuk tahun fiskal 2022 dengan nominal anggaran tercantum dalam UU tersebut.

Pada awal Desember, Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS menyetujui Rancangan Undang-undang (RUU) pertahanan tersebut dengan suara mayoritas. Dukungan suara itu didapat dari Partai Demokrat dan Partai Republik.

“Undang-undang itu memberikan manfaat vital dan memperkuat akses keadilan bagi para personel militer dan keluarga mereka, serta mencakup otoritas penting mendukung pertahanan nasional negara kita,” tutur Biden dikutip dari Reuters, Selasa (28/12).

NDAA mendapat pengawasan ketat dari sejumlah industri dan pemangku kepentingan lain. Pasalnya, NDAA merupakan satu-satunya undang-undang utama yang menjadi aturan tahunan.

Selain itu, NDAA membahas berbagai masalah. NDAA telah menjadi undang-undang setiap tahun selama enam dekade.

Kenaikan anggaran itu sebesar 5 persen dibandingkan tahun lalu. NDAA tahun fiskal 2022 juga merupakan kompromi setelah melalui negosiasi alot antara DPR dan Senat dari Demokrat dan Republik.

Sementara itu, kenaikan anggaran militer bukan hanya modernisasi Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) AS, dari pesawat canggih hingga kapal perang. Peningkatan anggaran juga ditujukan untuk kenaikan gaji para personel militer AS sebesar 2,7 persen.

Dalam NDAA itu, terdapat anggaran sebesar US$300 juta (Rp4,2 triliun) untuk Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina. Terdapat pula anggaran US$4 miliar (Rp56,9 triliun) untuk Inisiatif Pertahanan Eropa dan US$150 juta (RpRp2,1 triliun) untuk kerjasama keamanan Baltik.

Anggaran paling besar tentu terkait kawasan Asia-Pasifik demi membendung kekuatan China. Tercantum dalam NDAA anggaran sebesar US$7,1 miliar (Rp101 triliun) untuk Inisiatif Pertahanan Pasifik, termasuk dukungan buat Taiwan.

(bac)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *