Tiga Minggu Banjir Sanggau Kalbar, Sempat Rendam 6 Kecamatan
Banjir yang menerjang Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), sudah berlangsung selama tiga pekan dan sempat merendam enam kecamatan sejak Senin (25/10) hingga kini.
Banjir Sanggau Kalbar saat ini setidaknya masih merendam lima kecamatan: Kapuas, Mukok, Tayan Hilir, Toba, dan Meliau. Sedangkan untuk Kecamatan Jangkang saat ini banjir sudah surut dan tidak ada lagi rumah warga yang tergenang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sanggau, Siron, mengungkapkan kondisi saat ini sudah jauh membaik karena tidak tidak lagi turun hujan.
Genangan air puncak yang mulanya setinggi 200 centimeter, saat ini telah surut menjadi sekitar 5 centimeter.
“Banjir sudah mulai berangsur-angsur surut dari puncak tertinggi tanggal 11/11/2021. [Awalnya] 20 cm sampai 200cm dari permukaan lantai rumah yang ada di bantaran sungai Kapuas, sampai hari ini sudah [hanya tersisa] 5 cm, [sudah] surut,” ujar Siron lewat keterangan tertulis, Rabu (17/11).
Banjir tersebut berdampak pada 10.520 rumah warga dengan 468 KK mengungsi. Rincian sebagai berikut di Kecamatan Kapuas terdapat 405 KK, Kecamatan Mukok 41 KK, dan Kecamatan Toba 22 KK.
Menurut Siron, terdapat setidaknya tiga titik pengungsian dalam kota yang dikelolah oleh BPBD Sanggau dan lima pengungsian mandiri oleh warga setempat. Meski banjir telah mulai berangsur surut, namun warga belum kembali ke rumah masing-masing dan masih berada di titik pengungsian.
Siron juga mengaku telah mendapatkan paket-paket bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemprov Kalbar.
“Untuk bantuan sudah ada dari instansi lain masuk ke posko BPBD dan sudah kita salurkan kepada posko yang ada di kecamatan dan desa. Hasil monitor dan data yang kita terima, [bantuan] sudah diterima oleh masyarakat yang terkena bencana banjir,” ujarnya menjelaskan kondisi penanggulangan bencana banjir Sanggau itu.
Dalam keterangan terpisah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berdasarkan peta analisis sifat hujan dasarian I BMKG pada bulan November 2021, sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan masih berada pada ambang batas normal dengan presentase 85-115 persen.
Dikatakannya bahwa di atas ambang batas normal apabila persentase berada di atas angka 115 persen.
Namun demikian, BNPB mengimbau untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi fenomena La Nina.
“Pengendalian pemanfaatan ruang terbuka dapat dijalankan agar mampu menekan laju deforestasi serta fungsi lahan maupun hutan dapat dikembalikan sebagai daerah penyerapan air yang optimal,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
(cfd, Antara/kid)