Saudi Kirim Ribuan Pekerja Keringkan Masjidil Haram usai Diguyur Hujan
Otoritas Arab Saudi mengerahkan setidaknya 4.000 pekerja untuk mengeringkan Masjidil Haram usai hujan deras mengguyur Mekkah pada Selasa (28/12).
Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengatakan mereka merekrut lebih dari 200 pengawas untuk memantau kegiatan lebih dari 4.000 pekerja.
Wakil Sekretaris Jenderal untuk Layanan dan Urusan Lapangan dan Penyelidikan Perlindungan Lingkungan, Mohammed Al-Jabri menyampaikan, halaman, pintu masuk, dan pintu keluar langsung dikeringkan untuk menjaga keselamatan jemaah sehingga tak mengganggu aktivitas beribadah.
“Badan kepresidenan juga telah mendistribusikan penyedot air dan peralatan kebersihan di dalam dan di luar masjid untuk memperlancar proses pengeringan,” tutur Al-Jabri.
Seperti dikutip Arab News, Al-Jabri juga menuturkan ada 460 mesin dan peralatan lain yang digunakan untuk membersihkan halaman dan atap Masjidil Haram.
Selain itu, Al-Jabri juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengembangkan rencana untuk menanggulangi hujan.
Arab Saudi juga telah mengimbau masyarakat untuk waspada setelah pusat meteorologi negara itu memprediksi hujan lebat dan badai petir akan terjadi di beberapa wilayah. Cuaca ekstrem ini dimulai sejak Selasa (28/12) hingga Kamis (30/12).
Akibat curah hujan yang tinggi, beberapa kota di Arab Saudi dikabarkan mengalami penurunan suhu hingga hampir mencapai titik beku.
Berdasarkan informasi dari Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM), Al Qurayyat, Al Jouf, dan Turaif, wilayah Perbatasan Utara Saudi, menjadi wilayah dengan rekor suhu terendah hingga di bawah 1 derajat celsius pada Sabtu (25/12).
Sementara itu, suhu di kota Tabuk mencapai 3 derajat celsius, dan Hail mencapai 5 derajat celsius.
(rds)