Ahli Bahas Kaitan Omicron dengan Kekebalan Corona dalam Tubuh



Jakarta, Indonesia —

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman memaparkan tentang kaitan virus Corona varian Omicron dengan sistem kekebalan tubuh.

Paparan ini merespons sebuah studi di Afrika Selatan menyatakan bahwa varian Omicron dapat meningkatkan kekebalan tubuh atas Corona varian Delta. Kekebalan tubuh yang disebut dihasilkan Omicron dapat memberikan proteksi dari gejala yang ditimbulkan varian Delta.

“Pasien yang terinfeksi Omicron itu bisa melampaui fase infeksinya, artinya pulih, berarti di dalam tubuhnya dia sudah membentuk kekebalan, mendeteksi, menyingkirkan, atau melawan varian Omicron itu,” kata Dicky kepada Indonesia.com melalui pesan suara Kamis (30/12).

Varian Omicron memiliki kemampuan yang cukup hebat, seperti penularan yang cepat dan bisa menghindari deteksi antibodi. Hal ini disebut Dicky menjadikan orang yang terinfeksi Omicron akan mendapat antibodi yang hebat juga.

“Kemampuan kecepatan penularan [varian Omicron] maupun infeksinya, ataupun menyiasati antibodi menjadikan sistem pertahanan tubuh kita paling hebat dibanding yang lain, ya otomatis antibodi kita itu mampu melawan maupun mendeteksi varian lain, itu secara logikanya,” jelas Dicky.

Jangan Salah Paham

Tingkat kekebalan tubuh yang dihasilkan varian Omicron ini menjadi kabar baik. Namun Dicky menekankan bahwa jangan sampai malah berpikir untuk membiarkan diri sendiri terinfeksi Omicron.

“Ada kabar baik untuk pandemi covid 19 ini, di mana org yang sudah terinfeksi Omicron bisa memiliki kekebalan [yang kuat] tapi jangan sampai salah paham menganggap ‘ya sudah terinfeksi Omicron saja supaya tubuh saya punya kekebalan'” tutur Dicky.

“Nah ini yang berbahaya, ini disebut dengan epidemiology stupidity,” imbuhnya.

Hal tersebut dikarenakan orang yang terinfeksi Omicron masih tetap berpotensi untuk mengalami risiko dari Covid-19, terutama penderita komorbid.

“Orang terinfeksi Omicron ini bisa menjadi fatal juga apalagi penderita komorbid, lansia, anak, dan terutama dia bisa mengalami longcovid juga,” ujar Dicky.

Kemudian Omicron yang tidak terlalu menyerang sel di paru-paru masih mungkin untuk menyerang sejumlah organ lain yang berdampak pada kesehatan.

“Pertama dampak pada kesehatan, kedua, jika yang terinfeksi Omicron atau Delta dibiarkan nanti ada potensi rekombinan varian yg bisa merugikan, bukan alih-alih ingin menyelesaikan pandemi malah keluar varian baru,” kata Dicky.

Lebih lanjut, Dicky menegaskan bahwa setiap varian memiliki potensi dampak keparahan yang sama.

“Semua varian itu mempunyai dampak keparahan yang sama sebetulnya di 5-1 persen kematiannya, sama. Tetapi bahwa Omicron ini kekhawatirannya menjadi lebih cepat dan banyak orang sakitnya. Ini yg harus dipahami, artinya potensi membebani faskes tetap ada,” pungkas Dicky.

(lnn/fjr)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *