Korsel Akan Perpanjang Aturan Pembatasan di Tengah Lonjakan Omicron
Korea Selatan mengumumkan akan memperpanjang aturan pembatasan jarak sosial selama dua pekan ke depan di tengah lonjakan kasus Covid-19 dan varian Omicron, Jumat (31/12).
Perdana Menteri Korea Selatan, Kim Boo-kyum, mengatakan perpanjangan itu juga bertujuan untuk menekan laju penularan varian Omicron di Korsel. Pencegahan itu akan dibarengi dengan kampanye vaksin booster dan persediaan waktu untuk mengamankan lebih banyak tempat tidur di rumah sakit.
“Kita harus memiliki cadangan tempat tidur yang cukup, yang bisa mencakup sekitar 10 ribu kasus per hari, dan kita juga harus mempercepat suntikan booster dan vaksinasi anak-anak,” katanya dalam pertemuan lembaga internal, dikutip Reuters.
Pemerintah memberlakukan kembali pembatasan pada 18 Desember hingga 16 Januari 2022, karena jumlah infeksi baru membebani sistem medis negara itu.
Aturan pembatasan itu berupa dilarang berkumpul lebih dari empat orang, restoran, kafe dan bar tutup pada pukul 21.00 waktu setempat. Adapun untuk bioskop dan kafe internet tutup pada 22.00 waktu Korsel.
Kemudian untuk warga yang belum vaksin hanya diizinkan makan sendirian, atau menggunakan jasa layan antar.
Korsel juga membatalkan perayaan tahun baru dua kali berturut karena pandemi Covid-19.
Menurut data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan (KDCA), melaporkan kasus harian di negara itu turun pada Kamis (30/12) dengan 4.875 kasus. Namun jumlah pasien kritis masih di kisaran level tinggi dengan 1.000 kasus.
Menteri Kesehatan Korsel, Kwon Deok-cheol mengatakan varian Omicron akan menjadi kasus dominan di masa mendatang, sebagaimana di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.
Sejauh ini total penduduk Korea Selatan yang sudah divaksinasi mencapai 91 persen. Sementara itu, total kasus Covid-19 mencapai 630.838, termasuk 894 varian Omicron. Adapun keseluruhan kematian tercatat 5.563 jiwa.
(isa/bac)
