Sir Isaac Newton Dapat ‘Email Verifikasi’ Google, Bikin Kaget Peneliti
Jakarta, Indonesia —
Sejumlah peneliti dikagetkan oleh ’email verifikasi’ Google salah satu ilmuwan terkemuka, Sir Isaac Newton.
“Isaac Newton telah memverifikasi emailnya di Google Scholar. Dan baru-baru ini mendapatkan jabatan profesor di MIT. Bagus untuknya,” tulis Jay Cummings, seorang profesor matematika di California State University, Sacramento dalam unggahannya di X.
Dikutip dari BleepingComputer, Newton memang memiliki “email terverifikasi” di Massachusetts Institute of Technology (MIT), di mana ia digambarkan sebagai “Profesor Fisika”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menambahkan komentarnya terkait Newton, Cummings menyinggung Albert Einstein yang “belum memverifikasi emailnya,” padahal profil mendiang ilmuwan tersebut juga ada di Google Scholar.
Pengguna media sosial bernama Julius lantas berkelakar dengan menyebut Einstein “mungkin lebih suka surat,” dibandingkan dengan email.
Namun begitu, menurut BleepingComputer, belum ada keterangan resmi dari MIT dan Google terkait ’email terverifikasi’ Sir Isaac Newton ini.
Namun, membuat profil penulis di Google Scholar dan “memverifikasi” alamat email untuk profil tersebut mungkin lebih mudah daripada kelihatannya.
Belakangan ini, profil “terverifikasi” di platform media sosial seperti X (Twitter) dan Facebook serta Instagram Meta telah menimbulkan banyak perbincangan, terutama setelah platform tersebut beralih ke model centang-berbayar dan para penipu yang menyalahgunakan kesempatan ini untuk menyesatkan orang.
Profil media sosial “terverifikasi” biasanya diasosiasikan dengan profil-profil elit, terkenal, atau figur publik ternama, dan dengan demikian, profil-profil tersebut biasanya diperiksa keasliannya oleh sebuah tim yang berada di belakang layar.
Hal yang sama berlaku untuk akun yang membayar untuk centang biru. Ada tim manusia (yang dipasangkan dengan teknologi) yang melakukan beberapa pemeriksaan dasar untuk memastikan bahwa orang yang ada di media sosial adalah orang yang mereka klaim.
Oleh karena itu, dapat dimengerti bagaimana kehadiran kata “terverifikasi” di profil publik dapat disalahartikan oleh beberapa orang sebagai tanda bahwa identitas pemilik profil telah diperiksa.
Profil Google Scholar tidak membuat klaim bahwa Google telah memverifikasi identitas pemilik profil. Sebaliknya, profil menyatakan bahwa alamat email mereka telah diverifikasi dan dihosting di institusi tersebut.
(lom/dmi)
