Netanyahu Telepon Macron, Tolak Mentah-mentah Gencatan Senjata Lebanon




Jakarta, Indonesia

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak mentah-mentah desakan gencatan senjata di Lebanon. Penolakan itu ia utarakan saat menelepon Presiden Prancis Emmanuel Macron.

“Perdana menteri mengatakan dalam percakapan tersebut bahwa ia menentang gencatan senjata sepihak, yang tidak mengubah situasi keamanan di Lebanon, dan yang hanya akan mengembalikannya seperti semula,” kata pernyataan kantor Netanyahu, dikutip AFP.

Netanyahu berulang kali menegaskan harus ada zona penyangga di sepanjang perbatasan utara Israel dengan Lebanon, di mana tidak ada kehadiran pejuang Hizbullah Lebanon.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Perdana Menteri Netanyahu mengklarifikasi (kepada Macron) bahwa Israel tidak akan menyetujui pengaturan apapun yang tidak menyediakan hal ini, serta yang tidak menghentikan Hizbullah untuk mempersenjatai kembali dan menyusun kembali pasukannya,” imbuhnya.

Pernyataan Netanyahu muncul usai Prancis meningkatkan tekanan pada Israel untuk mematuhi keputusan PBB.

Seorang sumber AFP mengungkap Macron menyindir Netanyahu saat berbicara di hadapan kabinetnya dalam rapat tertutup di Istana Elysee.

“Tuan Netanyahu tidak boleh lupa bahwa negaranya didirikan berdasarkan keputusan PBB,” kata sumber tersebut, menirukan ucapan Macron.

Adapun keputusan PBB yang dirujuk Macron adalah resolusi yang diadopsi pada November 1947 oleh Majelis Umum PBB tentang rencana untuk membagi wilayah tersebut menjadi negara-negara Yahudi dan Arab yang terpisah.

Pada Selasa, Netanyahu lalu membalas sindiran Macron dengan mengatakan pendirian negara Israel dicapai melalui perang Arab-Israel pada 1948, bukan putusan PBB.

“Pengingat bagi Presiden Prancis: Bukan resolusi PBB yang mendirikan negara Israel, melainkan kemenangan yang diraih dalam perang kemerdekaan dengan darah para pejuang heroik. Banyak di antaranya adalah penyintas Holocaust, termasuk dari rezim Vichy di Prancis,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Hubungan Netanyahu dan Macron tengah memanas usai Prancis memutuskan setop ekspor senjata ke Negara Zionis tersebut.

Macron menilai penghentian ekspor senjata ke Israel adalah satu-satunya cara menghentikan perang di Gaza dan Lebanon.

Prancis juga berulang kali mengecam serangan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan yakni UNIFIL, yang mencakup kontingen Prancis.

“Oleh karena itu, ini bukan saatnya untuk mengabaikan keputusan PBB,” Macron menambahkan.

(pta)


[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *