Poin-poin Pernyataan Hanni NewJeans dan CEO ADOR soal Masalah di HYBE



Jakarta, Indonesia

Hanni NewJeans memberikan kesaksian di depan Majelis Nasional Komite Lingkungan dan Tenaga Kerja. Kesaksian itu berkaitan dengan dugaan perundungan di tempat kerja yang mencuat bulan lalu.

Member NewJeans itu menjadi salah satu pihak yang diminta memberi kesaksian oleh Majelis Nasional. Ia membeberkan berbagai pernyataan dan cerita tentang dugaan bullying di ruang lingkup idol.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesaksian itu turut dihadiri CEO ADOR baru, Kim Ju-young, dalam kapasitasnya sebagai saksi sekaligus representasi perusahaan. Ia juga sempat menanggapi beberapa kesaksian yang diutarakan Hanni.

Dugaan perundungan yang dialami Hanni pertama kali muncul ketika sang idol buka suara lewat streaming YouTube bersama member NewJeans yang lain. Ia membeberkan dugaan perundungan di tempat kerja dengan merinci kejadian yang dialami di gedung HYBE.


Peristiwa tersebut kemudian menjadi awal dari berbagai pengakuan Hanni terkait perundungan, hingga temuan-temuan lain yang diungkap sang idol maupun pihak-pihak bersangkutan lainnya.

Berikut poin-poin kesaksian yang terungkap ketika Hanni memenuhi panggilan Majelis Nasional.

[Gambas:Video ]

1. Diabaikan grup lain

Kesaksian pertama Hanni NewJeans berkaitan dengan pengakuan bahwa dia kerap diabaikan member dan staf lain di gedung HYBE. Ia merinci cerita itu, terutama saat dirinya diabaikan member sebuah grup atas perintah manajer mereka.

Kejadian itu bermula saat Hanni Pham tengah menunggu member NewJeans lain di salah satu lorong. Ia lantas melihat tiga idol bersama manajer mereka, kemudian mencoba menyapa.

Namun, ketika mereka berpapasan kembali, Hanni justru mendengar sang manajer meminta ketiga member tersebut untuk mengabaikannya.

“Saat dia keluar, [si manajer] berkontak mata dengan saya, menoleh ke anggota lalu berkata, ‘Abaikan dia [Hanni] seolah kalian tak lihat dia,'” ujar Hanni, dikutip dari KoreaTimes.

“Saya tidak mengerti mengapa dia mengatakan hal seperti itu di lingkungan kerja,” lanjut Hanni.

Insiden itu pun bukan satu-satunya yang pernah dialami Hanni. Ia mengaku seringkali diabaikan saat mencoba menyapa pejabat senior atau petinggi HYBE.

2. Polemik CCTV

Hanni juga turut membahas rekaman CCTV yang menampilkan dirinya diduga diabaikan member lain. Ia mengaku sempat melaporkan kejadian itu kepada CEO ADOR Kim Ju-young, tetapi tak dapat respons positif.

Hanni kemudian mencoba memeriksa rekaman CCTV untuk mendapat bukti, tetapi hanya tersisa 8 detik. Ia pun mendengar ucapan Ju-young yang menyebut video CCTV itu telah dihapus.

“Saya memeriksa rekamannya dan itu hanya berisi klip berdurasi 8 detik. Sisanya–sekitar 50 menit–lenyap,” ujar Hanni.

“Ketika saya bertanya alasannya, penjelasan [Ju-young] terus berubah. Pada satu titik, ia bahkan mengatakan videonya telah dihapus,” lanjutnya.

3. NewJeans diacuhkan

Hanni juga menjelaskan perundungan itu tak hanya dialami dirinya, tetapi juga NewJeans secara grup. Kelima member itu disebut jadi korban diskriminasi di ruang lingkup label HYBE.

Kesaksian itu berlanjut dengan bukti-bukti perlakuan tidak adil yang dialami NewJeans. Hanni mengaku NewJeans menjadi objek cemooh staf HYBE di laman komunitas kerja Blind.

Hanni juga mengklaim mendengar rekaman salah satu anggota humas HYBE yang meremehkan debut dan kesuksesan NewJeans di Jepang.

“Awalnya saya pikir itu hanya perasaan pribadi saya. Namun, kemudian saya melihat karyawan HYBE mengkritik kami di Blind,” ujar Hanni.

“Saya juga mendengar rekaman anggota tim PR HYBE mencoba meremehkan debut kami di Jepang dan kesuksesan kami. Saat itulah saya sadar hawa negatif itu bukan sekadar perasaan, tapi nyata,” lanjutnya.

Lanjut ke sebelah…

4. Ingin dimanusiakan

Kesaksian Hanni itu ditutup dengan pernyataan harapan dari sang member. Ia berterima kasih kepada Majelis Nasional karena telah diberi kesempatan berbicara.

Member keturunan Vietnam-Australia itu juga berharap setiap member dan staf dapat saling menghormati sebagai seorang manusia supaya perundungan dan pelecehan di lingkungan kerja dapat berkurang secara signifikan.

“Saya berterima kasih kepada Majelis Nasional yang telah memberikan kesempatan ini,” ujarnya.

“Walau regulasi saja tidak menyelesaikan semua masalah, rasa hormat satu sama lain sebagai manusia dapat secara signifikan mengurangi masalah pelecehan dan perundungan di tempat kerja,” lanjut Hanni.

5. Kematian staf HYBE

Dalam kesempatan itu, anggota Majelis Nasional Jung Hye-kyung juga mengungkap laporan bahwa pada 2022 seorang staf HYBE pingsan di kantor dan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.

Namun, HYBE tidak mengajukan insiden tersebut sebagai laporan kecelakaan industri. Padahal, kolega mendiang staf itu meyakini hal tersebut disebabkan karena terlalu banyak bekerja.

“Industri hiburan terkenal mempekerjakan staf secara berlebihan dengan dalih ‘gairah,'” ujar Jung Hye-kyung.

“HYBE seharusnya menyediakan lingkungan yang bagus bagi orang-orang sebagai pemimpin dalam industri ini, namun begitu banyak anak muda yang mimpinya tersandera dan malah didorong hingga batasnya,” lanjutnya.

[Gambas:Video ]

Namun, laporan itu dibantah Kim Ju-young. Ia menegaskan HYBE tidak berusaha menutupi kasus itu, apalagi hingga membuat staf meninggal karena kelelahan.

Ia juga menyatakan tidak ada autopsi untuk jenazah karyawan HYBE itu atas “permintaan keluarga”.

“Sepengetahuan saya, dia pergi ke kamar tidur untuk beristirahat pada September 2022,” ujar Kim Ju-young.

“Ia bilang akan istirahat sejenak dan kembali, tetapi sayangnya pingsan. Kami mengetahui itu dan membawanya ke rumah sakit, tetapi ia lalu meninggal karena penyakit pribadi.” sambungnya.

6. CEO ADOR tanggapi Hanni

Kim Ju-young kemudian memberikan tanggapan atas berbagai kesaksian Hanni. Dia mengaku percaya dengan kesaksian Hanni dan mencoba memverifikasi, tetapi buktinya masih belum meyakinkan.

Ia kemudian menanggapi penyelidikan terkait dugaan perundungan di lingkungan kerja yang dihadapi ADOR dan HYBE. Di kasus itu, muncul perdebatan terkait status anggota NewJeans karyawan.

Kim Ju-young mengklaim NewJeans merupakan artis dan tidak termasuk sebagai karyawan, sehingga tidak dapat dilindungi UU Standar Ketenagakerjaan.

“Ada diskusi yang sedang berlangsung mengenai apakah artis harus dianggap sebagai karyawan, namun untuk saat ini, mereka tidak dianggap sebagai karyawan,” ujar Kim Ju-young.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *