Cerita di Balik Nama Titiek Puspa hingga Alasan Kerap Gonta-ganti




Jakarta, Indonesia

Titiek Puspa merupakan salah satu penyanyi dan seniman legendaris Indonesia. Kiprah Titiek Puspa sebagai penyanyi, aktris, dan seniman itu sudah berjalan selama lebih dari tujuh dekade.

Perjalanan sosok yang juga akrab disapa Eyang Titiek itu membawa dirinya menjadi ikon industri hiburan Indonesia hingga meninggal dunia pada Kamis (10/4) saat berusia 87 tahun.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski kini dikenal sebagai Titiek Puspa, seniman legendaris itu sempat mengganti namanya berulang kali. Kepada Indonesia.com dalam wawancara pada 2017 lalu, sang maestro blak-blakan mengenai namanya tersebut.

Ia bercerita lahir dalam keluarga miskin dan tumbuh sebagai anak keempat dari 12 bersaudara dengan nama Sumarti binti Jatin Toegeno Poespowidjojo.




Masa kecil artis serba bisa itu diceritakannya tidak terlalu menyenangkan. Ia kerap sakit-sakitan, dijauhi teman sebaya dan berkali-kali ganti nama.

“Saya dulu orang yang paling tidak disukai karena penyakitan. Sampai namanya Sudarwarti, Kadarwati, Sumarti, tapi sakit lagi sakit lagi,” kenang Titiek Puspa hampir delapan tahun yang lalu.

[Gambas:Video ]

Apakah nama Titiek Puspa dari Presiden Soekarno?

Nama Titiek Puspa sendiri merupakan nama panggung yang ia ambil dari panggilan sehari-hari, “Titiek” dan dipadukan dengan nama sang ayah, “Poespo.” Sehingga, ia menambahkan bagian “Puspa” sebagai penghormatan.

Dalam kesempatan itu, Titiek Puspa sama sekali tidak menyinggung mengenai rumor bahwa nama yang ia pakai adalah pemberian Presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Ia hanya bercerita pengalaman pertama kali dipanggil ke Istana untuk bernyanyi dan bertemu Soekarno. Kala itu, penyanyi tersebut mengatakan Presiden pertama RI sudah memanggilnya dengan nama panggung.

“Oh ini tuh Titiek Puspa,” Titiek menirukan ucapan pertama Soekarno meski ia tidak berani menatap langsung matanya.

“Begitu liat pertama, ‘edan cakep banget’. Itu orang punya yang namanya kharisma,” ia mengungkapkan respons pertamanya setelah akhirnya melihat langsung Soekarno.

Titiek pun diminta bernyanyi, tapi lagi-lagi ia sempat melakukan kesalahan yang sama karena saking terkesima ia hanya terpaku, sebelum akhirnya tersadar.

“Nyanyi lagunya sampai lupa, sudah terkesima sama yang di depan, aku pun tidak melihat. Lalu dia bilang, ‘suaramu apik banget, kainmu juga bagus sekali pakainya, mulai sekarang kamu jadi penyanyi istana’. Langsung diwisuda,” katanya seraya tertawa dan merasa heran.

Sejak saat itu, Titiek dikukuhkan sebagai penyanyi Istana yang kemudian gaya berpakaiannya pun dijadikan standar untuk para mahasiswa yang akan pergi ke luar negeri berlomba.

Kini, Titiek Puspa telah berpulang. Ia meninggal dunia saat berusia 87 tahun pada Kamis (10/4) setelah sempat melawan penyakit stroke beberapa waktu lalu.

Keluarga mendiang Titiek Puspa mengatakan jenazah maestro seni itu akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta pada Jumat (11/4).

Rencananya, jenazah Titiek Puspa dimakamkan setelah ibadah salat Jumat atau sekitar pukul 13.00 atau 14.00 WIB.

(chri)





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *