Perempuan di Malang Diduga Dilecehkan Dokter




Jakarta, Indonesia

Seorang perempuan di Kota Malang, Jawa Timur, QAR menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh dokter berinisial AY. Hal itu terjadi saat dia dirawat di sebuah rumah sakit circa 2022 silam.

Penasihat hukum QAR, Satria Marwan mengatakan peristiwa itu dialami kliennya di sebuah rumah sakit swasta ternama di Malang, Persada Hospital.

“Kejadian itu terjadi pada September 2022, dia ke Malang untuk berlibur lalu sakit dan datang ke rumah sakit swasta yang terbaik menurut Google,” ujar Satria, Kamis (17/4).



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, korban mengaku mengeluh sakit sinusitis dan vertigo berat. Dia pun memeriksakan diri ke IGD rumah sakit pada 26 September 2022 dini hari.





Ia lalu ditangani seorang dokter IGD berinisial AY. Setelah itu dokter tersebut ternyata meminta nomor telepon korban dengan alasan untuk mengirimkan hasil pemeriksaan kesehatan pasien.

“Korban diminta untuk meninggal nomor telepon, katanya kalau ada perkembangan bisa dikontak langsung oleh rumah sakit,” ucap dia.

Sepulangnya ia dari rumah sakit, di hari yang sama, tiba-tiba dokter AY lah yang mengirimkan pesan hasil pemeriksaan kesehatan. Korban pun kaget mengapa buka nomor resmi rumah sakit yang mengabarinya.

Setelah kejadian itu, AY pun secara terus-menerus mengirimkan pesan kepada kliennya. Hal itu bahkan tidak berhubungan dengan persoalan pemeriksaan korban.

“Korban di-spam chat, di situ korban tidak menanggapi,” ujarnya.

Namun, kondisi kesehatan korban ternyata belum membaik. QAR pun akhirnya harus menjalani rawat inap di ruang VIP rumah sakit swasta tersebut selama 27-28 September.

Di situlah, AY diduga melakukan aksinya. Ia mendatangi QAR yang sedang sendirian di ruang rawar inap VIP. Padahal dia merupakan dokter IGD, dan bukanlah dokter yang bertugas merawat QAR saat itu.

“Kejadian dugaan pelecehan itu terjadi 27 September, dia di ruang VIP sendirian dan dokternya datang pakai pakaian kasual karena mungkin sedang tidak bertugas,” ucapnya.

Saat di ruang tempat QAR dirawat, AY diduga meminta korban membuka baju pasiennya, dengan alasan dia akan melakukan pemeriksaan menggunakan stetoskop.

“Korban merasa terkejut dan tidak mengerti harus berbuat apa. Oknum dokter melakukan pemeriksaan dan anehnya stetoskop cukup lama diarahkan di bagian dada,” terangnya.

Saat itu, AY lalu mengeluarkan ponselnya dan diduga memotret tubuh korban. QAR sempat curiga dan menegur, namun terduga beralasan sedang membalas pesan WhatsApp rekannya.

“Korban meyakini saat itu pelaku sedang mengambil gambar di daerah dada, klien saya langsung menutup bajunya dan bilang ke dokter akan istirahat karena lelah,” ucapnya.

Satria menyatakan akibat kejadian itu, kliennya sampai saat ini mengalami trauma dan ketakutan. Hal itu membuat QAR memendam dan tak bisa langsung melaporkan perubatan AY.

“Kesimpulannya korban ini sebelumnya takut dan tersiksa secara batin karena memendam ini hampir tiga tahunan, tetapi karena ada beberapa kejadian serupa beberapa waktu ini dia akhirnya memberanikan diri untuk speak-up,” kata dia.

Sementara itu, Supervisor Humas Persada Hospital Malang, Sylvia Kitty, tidak menampik adanya dugaan kejadian itu.

“Terkait pemberitaan yang beredar kami mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan (dokter AY) adalah dokter di Persada Hospital,” kata Sylvia.

Ia menambahkan pihak Persada Hospital telah mengambil langkah dengan memberhentikan AY sementara waktu, sembari mendalami kasus ini.

“Yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi yang sedang berjalan,” ucapnya.

Persada Hospital, kata dia, menolak segala bentuk pelanggaran kode etik kedokteran. Mereka membentuk tim investigasi dan akan menelusuri secara menyeluruh terkait dugaan pelecehan seksual itu.

Persada Hospital memastikan jika terbukti adanya pelanggaran kode etik, maka sanksi tegas akan diberikan dokter AY sesuai ketentuan yang berlaku.

“Apabila terbukti, kami akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku. Kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang profesional dan bermutu kepada masyarakat,” pungkasnya.

(frd/sfr)


[Gambas:Video ]



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *