7 Makanan Enak yang Bisa Rusak Tulang, Hati-hati Osteoporosis


Daftar Isi



Jakarta, Indonesia

Pangan sumber kalsium dan vitamin D musti akrab dengan tulang. Sebaliknya, berikut makanan yang tidak baik untuk tulang dan sebaiknya dihindari.

Apa yang perlu dikonsumsi untuk mendapatkan tulang kuat? Sebagian orang memahami bahwa susu, tahu, kacang-kacangan, keju dan pangan kaya akan kalsium serta vitamin D berkontribusi terhadap kesehatan tulang.

Akan tetapi, ada sederet makanan yang tidak baik untuk tulang. Jika konsumsinya tidak dibatasi, bisa berisiko mengalami masalah tulang, termasuk osteoporosis.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makanan yang tidak baik untuk tulang

Hindari beberapa makanan berikut demi tulang yang senantiasa sehat, merangkum berbagai sumber.

1. Makanan tinggi garam

Semakin banyak mengonsumsi makanan asin, semakin banyak kalsium yang hilang. Felicia Cosman, ahli endokrinologi, menjelaskan bahwa garam bisa mengakibatkan ekskresi kalsium berlebih lewat ginjal.

“Jaga asupan garam di bawah 2.300 miligram sehari dan Anda akan baik-baik saja,” kata Cosman, seperti dikutip dari Everyday Health.

Makanan tinggi garam antara lain mi instan, keripik kemasan, kondimen seperti kecap dan saus sambal.

2. Pangan dengan gula tambahan

Penting untuk selalu membatasi konsumsi gula, terlebih jika Anda menyukai makanan dan minuman manis.

“Kerusakan pada tulang dapat terjadi ketika orang mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan dan tidak mendapatkan cukup makanan kaya nutrisi yang mereka butuhkan,” kata ahli gizi Heidi Skolnik.

3. Soda




Ilustrasi diet sodaIlustrasi. Minuman bersoda, salah satu minuman yang bisa merusak tulang. (iStockphoto/Nednapa)

Suka minum soda? Sebaiknya mulai sekarang kurangi porsinya. Terlalu banyak minum soda bisa berdampak negatif pada kesehatan tulang.

“Minum tujuh atau lebih Cola per minggu dikaitkan dengan penurunan kepadatan mineral tulang dan peningkatan risiko patah tulang,” kata Cosman.

4. Daging merah

Penelitian menunjukkan, asupan makanan tinggi lemak dapat jadi faktor risiko osteoporosis. Beberapa riset menyarankan konsumsi lemak dalam moderasi agar kepadatan tulang terjaga.

Daging merah termasuk makanan tinggi lemak jenuh dan asam lemak jenuh ganda omega 6. Sejumlah penelitian menunjukkan, peningkatan konsumsi jenis lemak ini dapat dikaitkan dengan risiko patah tulang osteoporosis lebih tinggi.

Daging yang termasuk daging merah antara lain daging sapi, babi, domba dan kambing.

5. Makanan tinggi oksalat

Oksalat adalah senyawa yang ditemukan pada makanan nabati tertentu yang mengikat kalsium saat dikeluarkan dari tubuh. Seiring waktu, oksalat dapat mengakibatkan kalsium hilang dan kepadatan tulang buruk.

Makanan tinggi oksalat termasuk makanan yang tidak baik untuk tulang, terutama buat penderita osteoporosis. Makanan ini termasuk sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan seperti buncis, kacang polong, dan lentil.

6. Pangan dengan kafein

Kafein biasanya ditemukan pada biji kopi, cokelat dan teh tertentu. Melansir dari Very Well Health, orang dengan masalah tulang termasuk osteoporosis perlu meminimalkan asupan kafeinnya.

Kafein berpotensi mengganggu metabolisme tulang dan menghilangkan kalsium dari tulang Anda.

7. Kacang-kacangan




Various Nuts in  bowls on white background, top view, copy space. Nuts assortment - pecans, hazelnuts, walnuts, pistachios, almonds, pine nuts, peanuts, pumpkin seeds.Ilustrasi. Kacang-kacangan, salah satu makanan yang bisa merusak tulang. (iStockphoto/Mizina)

Kacang-kacangan sebenarnya disarankan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi. Namun, kacang bisa mencegah tubuh menyerap kalsium.

“Kacang pinto, kacang navy, dan kacang polong mengandung banyak zat yang disebut fitat,” jelas Cosman.

Fitat mengganggu kemampuan tubuh menyerap kalsium dan bisa ditemukan pada kacang-kacangan.

Namun, Cosman berkata, kacang-kacangan tidak perlu dihindari sepenuhnya. Kadar fitat bisa dikurangi dengan merendam kacang dalam air selama beberapa jam sebelum dimasak.

(els/asr)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *