Bertemu Apollo, Anjing Viral yang Terekam di Puncak Piramida Mesir




Jakarta, Indonesia

Seorang pemimpin kelompok penyelamat segera mengenali Apollo, salah satu dari jutaan anjing liar di Mesir, yang menggonggong ke arah burung di atas Piramida Khafre.

Ketika video seekor anjing di puncak piramida Mesir di Giza menjadi viral minggu lalu, puluhan juta pengguna media sosial merasa senang sekaligus bingung. Bagaimana anjing itu bisa sampai di atas sana, dan mengapa?

Namun, Ibrahim Elbendary, salah satu pendiri American Cairo Animal Rescue Foundation, langsung mengenali hewan itu. Itu adalah Apollo, salah satu dari sekitar delapan anjing dalam satu kawanan yang tinggal di bagian atas Piramida Khafre.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apollo, saudara-saudaranya, dan induk kawanan mereka, yang oleh penduduk setempat disebut Laika – dinamai menurut seekor anjing yang dikirim ke luar angkasa pada tahun 1950-an – termasuk di antara puluhan anjing liar di kompleks piramida dan jutaan anjing di Mesir.

Mereka dirawat oleh organisasi kesejahteraan hewan yang mengatakan bahwa kawanan anjing itu menghadapi tantangan signifikan dalam memenuhi kebutuhan yang sangat besar. Mereka tak jarang berburu burung liar yang kerap muncul di kompleks piramida.

Namun, Laika memberanikan diri menuju puncak piramida, yang menurut Elbendary mungkin tampak seperti tempat yang terlindungi untuk melahirkan. “Ia sangat pintar,” katanya. Sejak saat itu, ia dan keturunannya menjadikan tempat itu sebagai rumah mereka.

Menurut Elbendary, hal yang paling mengejutkan adalah melihat kawanan anjing berburu burung di puncak Piramida Khafre, piramida tertinggi kedua dari tiga piramida utama di Giza. Mereka menyelinap ke arah burung gagak dan melompat ke udara untuk menangkapnya, ratusan meter dari tanah, di atas batu-batu kasar.

Seperti dilansir NZ Herald, Apollo, yang menurut Elbendary berusia sekitar 3 tahun, menggonggong ke arah burung dalam rekaman video yang beredar pada tanggal 14 Oktober lalu, yang direkam oleh paralayang.

[Gambas:Instagram]

Organisasi penyelamat tersebut merawat anjing jalanan dan hewan lain yang tinggal di kompleks piramida berusia 4.500 tahun itu dan di tempat lain, tetapi apa yang dapat dilakukan kelompok tersebut hanyalah “setetes air di lautan”, kata salah seorang pendiri Vicki Brown.

Lembaga ini menyediakan makanan, air, dan perawatan medis bagi anjing dan memfasilitasi adopsi di Amerika Serikat. Lembaga ini juga menjebak, memvaksinasi, dan mengebiri anjing liar sebelum melepaskannya. Namun, Apollo berhasil menghindari penangkapan usai langsung berlari ke puncak piramida.

Elbendary mengatakan bahwa dia adalah veteran Angkatan Darat Mesir dan meninggalkan dinas sekitar tujuh tahun lalu, mengaku trauma oleh pertempuran berdarah melawan ISIS di Semenanjung Sinai di timur laut negara itu. Dia bekerja untuk sebuah perusahaan AS tetapi tidak merasakan arti hidup sampai dia akhirnya mulai merawat anjing liar.

“Saya merasa seperti membuat perbedaan dalam hidup mereka, dan mereka membuat perbedaan dalam hidup saya. Dengan setiap kasus yang saya tangani dari ‘nol hingga pahlawan,’ seperti kata mereka, saya merasakan kebahagiaan yang sangat besar di dalam hati saya,” tuturnya.

Perkiraan jumlah anjing jalanan di Mesir bervariasi, tetapi secara umum diyakini ada jutaan. Ada ratusan ribu kasus anjing jalanan menggigit manusia setiap tahun, yang berkontribusi terhadap risiko rabies, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB.

(wiw)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *