Putin Sebut Rusia Tak Akan buat Konsesi untuk Akhiri Perang Ukraina




Jakarta, Indonesia

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya terbuka terhadap “kompromi yang wajar” meski tidak akan membuat konsesi apa pun untuk mengakhiri perangnya di Ukraina.

“Kami tidak akan membuat konsesi apa pun di sini, tidak akan ada perdagangan,” kata Putin dalam wawancara dengan televisi pemerintah Rusia yang dipublikasikan pada hari Jumat (25/10), setelah ia menjadi tuan rumah pertemuan puncak negara-negara BRICS di Kazan.

“Kami siap untuk membuat kompromi yang wajar, tetapi saya tidak ingin membahas detailnya sekarang karena tidak ada negosiasi substantif,” ujar Putin, seperti dilansir Miami Herald.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentar pemimpin Rusia tersebut menandakan kepercayaan yang semakin besar pada Kremlin saat pasukannya maju di Ukraina timur dan bukti kelelahan perang muncul di antara beberapa sekutu Kyiv.

Wawancara tersebut dilakukan setelah Putin menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin dunia terbesar di Rusia sejak dimulainya invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.

Beberapa peserta pertemuan puncak BRICS berbicara tentang perlunya meredakan konflik, tetapi tidak ada yang secara terbuka menentang Putin.

“Hasil apa pun harus menguntungkan Rusia,” kata Putin. “Itu harus dimulai dari kenyataan yang terbentuk di medan perang,” sambungnya.

Itu merujuk pada wilayah Ukraina yang diduduki oleh tentara Rusia yang sekarang secara ilegal diklaim Putin sebagai bagian dari negaranya. Ukraina dan sekutunya mengatakan Putin tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia siap untuk mengakhiri invasi dan menegosiasikan penyelesaian.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah menegaskan kembali bahwa negaranya tidak dapat menerima konflik yang membeku atau menukar wilayah untuk perdamaian, bahkan ketika beberapa sekutu mulai mendesaknya untuk menguraikan beberapa persyaratan untuk mengakhiri perang.

Dalam wawancara tersebut, Putin mengatakan dia telah melihat perubahan dalam cara negara-negara Barat memandang konflik tersebut.

“Kemarin, mereka mengatakan bahwa perlu untuk mencapai kekalahan strategis bagi Rusia,” katanya. “Namun, hari ini, retorikanya telah berubah.” Putin juga mengatakan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberinya proposal baru di Kazan untuk memastikan keselamatan pengiriman di Laut Hitam, meskipun saya belum mempelajarinya,” terangnya.

(wiw)


[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *