Biden Sampaikan Permintaan Maaf Bersejarah pada Penduduk Asli Amerika




Jakarta, Indonesia

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada hari Jumat (25/10) secara resmi meminta maaf kepada penduduk asli Amerika atas apa yang ia gambarkan sebagai “salah satu bab paling mengerikan dalam sejarah Amerika.”

Ia juga meminta maaf atas sekolah asrama yang didanai pemerintah yang menyiksa anak-anak pribumi dan memaksa mereka berasimilasi selama periode 150 tahun.

“Sejujurnya, tidak ada alasan bahwa permintaan maaf ini butuh waktu 150 tahun untuk dibuat,” kata Biden di Laveen, Arizona, setelah menyerukan hening sejenak untuk mengenang mereka yang telah tiada dan generasi yang hidup dengan trauma itu, seperti dilansir .


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setidaknya 18.000 anak diambil dari keluarga mereka dan dipaksa untuk bersekolah di lebih dari 400 sekolah asrama di 37 negara bagian atau wilayah yang saat itu masih menjadi wilayah kekuasaan mereka antara tahun 1819 dan 1969.

Tiga tahun lalu, Menteri Dalam Negeri Deb Haaland, penduduk asli Amerika pertama yang menjabat sebagai sekretaris Kabinet, menugaskan Inisiatif Sekolah Asrama Indian Federal untuk meninjau dampak sekolah terhadap penduduk asli Amerika.

Laporan akhir mereka, yang diterbitkan musim panas ini, menemukan setidaknya 973 anak penduduk asli Amerika meninggal saat bersekolah di sekolah asrama federal ini.

“Sebagai presiden,” kata Biden. “Saya percaya penting bagi kita untuk mengetahui bahwa ada beberapa generasi anak-anak penduduk asli yang diculik, dibawa ke tempat-tempat yang tidak mereka kenal, dengan orang-orang yang tidak pernah mereka temui, yang berbicara dalam bahasa yang belum pernah mereka dengar,”lanjutnya.

“Komunitas penduduk asli dibungkam – tawa dan permainan anak-anak mereka hilang,” ucap Biden.

“… Anak-anak dilecehkan secara emosional, fisik dan seksual, dipaksa bekerja keras, beberapa diserahkan untuk diadopsi tanpa persetujuan orang tua kandung mereka, beberapa ditinggalkan begitu saja di kuburan yang sudah mati dan tidak diberi tanda.”

“Anak-anak yang kembali ke rumah,” imbuh Biden, “Terluka secara fisik dan mental,” tuturnya.

Pidato Biden disampaikan di Sekolah Komunitas Gila Crossing di luar Phoenix. Ini adalah pertama kalinya ia mengunjungi Indian Country sebagai presiden dan pertama kalinya dalam 10 tahun seorang presiden yang sedang menjabat mengunjungi tanah suku.

Presiden Barack Obama saat itu berkunjung ke Reservasi Indian Standing Rock Sioux pada tahun 2014. Biden mengakui bahwa tidak ada permintaan maaf yang dapat atau akan menebus apa yang hilang selama kegelapan kebijakan sekolah asrama federal. “Kita akhirnya bergerak maju menuju cahaya,” katanya.

Biden sempat disela selama pidatonya oleh dua pengunjuk rasa pro-Palestina. Ia menghentikan pidatonya untuk mengatakan bahwa pembunuhan orang-orang di Gaza “harus dihentikan.”

(wiw)


[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *