Wakil Ketua DPRD Jatim Desak Pencabutan Pembekuan BEM FISIP Unair




Jakarta, Indonesia

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono meminta pembekuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Airlangga segera dicabut alias diaktifkan kembali.

Menurutnya, pembekuan BEM oleh pihak kampus usai mengirimkan karangan bunga satire yang mengkritik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai bentuk pembungkapan aspirasi mahasiswa.

“Aspirasi mahasiswa adalah bagian dari dinamika kampus yang harus dihormati. Tidak seharusnya aspirasi mereka dihadang dan dibredel, tetapi justru harus diajak berdialog,” kata Deni kepada media, Minggu (27/10).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Deni, mahasiswa merupakan calon pemimpin bangsa yang peran dan suaranya sangat penting dalam demokrasi.

Oleh karena itu, tindakan membatasi ruang gerak dan kebebasan berekspresi mahasiswa justru bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi.

“Mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa. Pembungkaman terhadap mereka adalah wujud dari otoritarianisme baru yang tidak boleh kita biarkan,” ujar Deni yang juga mantan Presiden BEM FISIP Unair Ini.

Untuk itu ia meminta Universitas Airlangga segera mencabut pembekuan BEM FISIP Unair. Menurutnya, dialog terbuka dan saling mendengarkan adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan persoalan tanpa harus membatasi hak kebebasan berpendapat mahasiswa.

“Cabut pembekuan BEM. Ajak mereka berdialog, dengarkan aspirasi mereka, karena demokrasi hanya akan tumbuh subur bila suara-suara kritis dihargai dan diberi ruang,” ujarnya yang juga mantan aktivis.

(inh)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *