Jakarta, Indonesia —
Presiden China Xi Jinping melawat ke tiga negara anggota ASEAN pada pekan ini di tur perdana selama 2025.
Namun, Xi Jinping tak mengunjungi Indonesia.
Kunjungan ini berlangsung saat China dan Amerika Serikat saling balas perang tarif. Pada 2 April, Presiden Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal ke 180 negara termasuk China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China terkena tarif impor sebesar 34 persen. Sementara itu, Vietnam sebesar 46 persen, ke Kamboja 49 persen, dan ke Malaysia 24 persen. Ini belum termasuk tarif yang diberlakukan secara global sebesar 10 persen oleh AS.
Terlepas dari perang tarif itu, berikut tiga daftar negara ASEAN yang dikunjungi Xi Jinping tanpa Indonesia.
Vietnam
Xi mengawali kunjungan di Asia Tenggara dengan mendarat di Vietnam pada Senin (15/4). Di sini, dia bertemu para pemimpin Vietnam.
Xi juga meminta Vietnam tak takut terhadap perang tarif Amerika Serikat yang dicetuskan Trump.
Dia juga mengajak Vietnam untuk menjaga stabilitas sistem perdagangan global, industri, dan rantai pasok.
“Pasar raksasa China selalu terbuka untuk Vietnam. China dan Vietnam harus memperkuat fokus strategis dan bersama-sama menentang perundungan unilateral,” ujar Xi, dikutip .
China dan Vietnam memiliki hubungan yang baik. Negara Asia Tenggara ini merupakan pengimpor produk China terbesar di Asia Tenggara dengan nilai impor sebesar US$161,9 miliar.
Bersambung ke halaman berikutnya…
Malaysia
Usai dari Vietnam, Xi melanjutkan perjalanan ke Malaysia pada Selasa.
Dia kemudian bertemu Perdana Menteri Anwar Ibrahim dan Raja Malaysia Sultan Ibrahim. Ini merupakan kunjungan perdana Xi ke Malaysia sejak 12 tahun terakhir.
Saat bertemu, Anwar dan Xi membahas berbagai persoalan termasuk perang tarif dan agresi Israel di Jalur Gaza.
“Perdana Menteri Anwar Ibrahim dan Presiden Xi Jinping menekankan bahwa Gaza milik warga Palestina dan tak bisa dicabut sebagai bagian dari wilayah Palestina,” demikian pernyataan bersama itu, dikutip Al Jazeera.
Kedua kepala negara itu juga “menentang pemindahan paksa warga Gaza.” Selain itu, Xi dan Anwar menegaskan kembali prinsip penting soal rakyat Palestina yang berhak memerintah negara itu pascakonflik.
Di kesempatan tersebut, kedua pemimpin itu mendesak Hamas dan Israel untuk terus menerus dan efektif melaksanakan perjanjian gencatan senjata Gaza.
Kamboja
Beres dari Malaysia, Xi bertolak ke Kamboja. Ia tiba di bandara Phnom Penh pada Kamis (17/4). Saat tiba, presiden China itu disambut Raja Kamboja Norodom Sihamoni.
Di Kamboja, Xi meminta Kamboja untuk “menolak proteksionisme” karena tarif AS yang mengancam kedua negara.
Kamboja merupakan eksportir utama pakaian dan alas kaki ke Amerika Serikat dan dikenakan tarif 49 persen, salah satu tertinggi di dunia.
Negara Asia Tenggara ini juga merupakan mitra dekat dan medan investasi China untuk berbagai proyek termasuk jalan raya serta bandara.
Selain soal tarif, Xi juga mendesak Kamboja menindak penipuan daring. Pusat penipuan di negara itu sering dijalankan gerombolan China dan menargetkan warga Negeri Tirai Bambu, demikian dikutip Reuters.
Sebelum kedatangan Xi, pemerintah Kamboja mengklaim telah mendeportasi sejumlah penjahat China ke sana termasuk dari Taiwan.