Presiden Maduro Marah Usai Venezuela Diveto Brazil Gabung BRICS




Jakarta, Indonesia

Presiden Venezuela Nicolas Maduro bereaksi keras setelah permintaan negaranya untuk bergabung dengan BRICS diveto oleh Brazil. Maduro berjanji bahwa negaranya tidak akan lagi bisa dibungkam.

Diberitakan AFP, Minggu (27/10), Venezuela juga menyebut keputusan veto Brazil di KTT BRICS di Kaza, Rusia, beberapa waktu lalu tersebut sebagai tindakan “bermusuhan” dan “tidak bermoral”.

“Tidak seorang pun akan menghalangi atau membungkam Venezuela, tidak hari ini, tidak besok, tidak selamanya,” kata Maduro yang pulang dari Kazan tanpa menyebut Brazil.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Venezuela saat ini sedang dilanda krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut pemerintah setempat, krisis itu terjadi akibat sanksi dari AS.

Mereka juga sudah lama berupaya bergabung dengan BRICS yang digagas oleh Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva sebenarnya adalah sekutu lama Maduro. Namun hubungan mereka menegang sejak pemilihan ulang Maduro pada 28 Juli dan kemudian digugat oleh oposisi.

Seorang penasihat Lula yang merupakan mantan luar negeri Celso Amorim, menyebut veto Brazil tersebut sebagai buah dari “pelanggaran kepercayaan” oleh Venezuela.

[Gambas:Video ]

Amorim mengatakan Maduro sudah berjanji akan menerbitkan hasil terperinci dari pemilihan umum 28 Juli, tapi hingga kini tak kunjung dilakukan.

Hingga saat ini, BRICS sudah memiliki sembilan anggota, yakni Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

Sementara itu, sejumlah negara sudah menjadi mitra BRICS, yakni Belarusia, Bolivia, Kuba, Indonesia, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turkiye, dan Vietnam.

Awalnya, Ekonom Goldman Sachs Jim O’Neill mencetuskan istilah BRIC dalam sebuah makalah penelitian pada 2001.

Ia berpendapat bahwa pertumbuhan negara-negara Brasil, Rusia, India, dan Cina atau yang disebut BRIC siap untuk menantang negara-negara G7 yang dominan.

Dari situ, Rusia kemudian menyerukan pertemuan keempat negara tersebut pada 2009. Usulan itu disampaikan langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pertemuan itu sekaligus menjadi KTT BRIC resmi pertama. Setahun kemudian, Afrika Selatan bergabung dengan blok tersebut atas undangan dari China. Dari sinilah nama BRIC berubah menjadi BRICS seperti yang kita kenal saat ini.

BRICS dibentuk atas dasar bahwa lembaga-lembaga internasional terlalu didominasi oleh kekuatan-kekuatan Barat dan tidak lagi melayani negara-negara berkembang.

(end)


[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *