Hamas Sebut Sinwar Pejuang, Angkat Senjata hingga Napas Terakhir




Jakarta, Indonesia

Wakil pemimpin Hamas, Khalil Hayya, mengonfirmasi kematian Yahya Sinwar yang tewas dibunuh Israel pada Kamis (17/10).

Buka suara lewat pidato yang disiarkan di televisi, Hayya mengatakan Hamas sangat menghormati Sinwar sebagai seorang martir yang telah gugur.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hayya menyebut Sinwar sosok yang teguh, berani, dan tak kenal takut, yang telah mengorbankan hidupnya demi pembebasan Palestina.

“Dia menemui ajalnya dengan berdiri gagah berani, dengan kepala tegak, memegang senjata api, menembak hingga napas terakhir, hingga saat-saat terakhir hidupnya,” kata Hayya dalam pidatonya, dilansir Al Jazeera.

“Sinwar telah menjalani seluruh hidupnya sebagai pejuang suci. Sejak awal, dia terlibat dalam sebagai pejuang yang melawan. Dia berdiri teguh di balik jeruji besi Israel, dan setelah dibebaskan, dia melanjutkan perjuangan dan dedikasinya terhadap perjuangan tersebut,” imbuh Hayya.

Sebelumnya pejabat politik senior Hamas, Basem Naim, juga menegaskan kelompok itu tidak akan bisa dilenyapkan meski para pemimpin mereka tewas dalam serangkaian serangan Israel.

“Hamas adalah gerakan pembebasan yang dipimpin oleh orang-orang yang mencari kebebasan dan martabat. Ini (Hamas) tidak dapat dihilangkan,” kata Naim kepada AFP.

Naim justru menyebut kematian para pemimpin Hamas semakin meningkatkan popularitas kelompok tersebut, menuju Palestina yang merdeka.

“Tampaknya Israel percaya bahwa membunuh para pemimpin kami berarti akhir dari gerakan kami dan perjuangan rakyat Palestina,” ujar Naim.

“Hamas semakin kuat dan populer dari waktu ke waktu, dan para pemimpinnya menjadi ikon bagi generasi mendatang untuk melanjutkan perjalanan menuju Palestina yang merdeka,” imbuhnya.

Yahya Sinwar tewas usai dua bulan menjadi pemimpin Hamas menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan di ibu kota Teheran, Iran pada Juli lalu.

Israel telah melakukan operasi militer untuk membunuh Sinwar selama setahun terakhir, karena dia dianggap sebagai otak serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

Hingga kini belum diketahui siapa yang akan menggantikan Sinwar menjadi pemimpin Hamas di Gaza. Beberapa nama bermunculan, termasuk adik Yahya yakni Muhammad Sinwar dan perwakilan Hamas di luar negeri Khaled Mashal.

(dna)


[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *