Indonesia Perlu Evaluasi Meski Lolos Piala Asia U-17




Jakarta, Indonesia

Pengamat sepak bola nasional Supriyono menyatakan Timnas Indonesia U-17 perlu evaluasi setelah resmi lolos Piala Asia U-17 2025.

Indonesia memastikan satu tempat ke Piala Asia U-17 2025 usai bermain imbang 0-0 lawan Australia pada laga pemungkas Grup G, Minggu (27/10).

Tim Merah Putih lolos sebagai salah satu runner up terbaik dari seluruh grup yang berkompetisi di fase kualifikasi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kelolosan ini harus jadi evaluasi, apakah harus ada penambahan pemain, apakah harus ada ujicoba yang lebih banyak. Karena dengan materi sekarang, akan berat untuk merealisasikan target-target berikutnya,” kata Supriyono kepada Indonesia.com, Senin (28/10).

Menurut Supriyono, salah satu perbaikan yang dibutuhkan tim besutan Nova Arianto adalah memperkuat komposisi pemain. Ia menilai Timnas Indonesia U-17 masih butuh pemain yang punya kualitas kemampuan fisik, taktik, dan mental yang lebih baik.

“Kita butuh pemain yang lebih cerdas di lapangan,” ujarnya.

Supriyono mengatakan, intelegensi pemain yang perlu meningkat setelah melihat pertandingan Indonesia vs Australia di babak kualifikasi. Menurutnya, skema bertahan total tak dibarengi dengan pola serangan balik yang efisien.

“Tadi malam, saya ingin lihat apakah ada perubahan yang dijalankan oleh coach Nova. Pilihannya memang yang paling mungkin ketika melihat Australia, adalah pertahanan dan serangan balik,” ucapnya.

“Tapi skema serangan balik itu tidak lancar karena tidak ada sosok yang jadi target aliran bola. Jadi masih mengandalkan individu untuk melakukan penetrasi ke sepertiga pertahanan Australia,” ia menambahkan.

Lebih lanjut, waktu lima bulan untuk persiapan jelang Piala Asia U-17 2025 perlu dimanfaatkan dengan maksimal. Ini mengingat lawan yang akan dihadapi tim Merah Putih akan lebih berat dibandingkan fase kualifikasi.

“Untuk menjalankan game plan tidak hanya dengan pemain yang ada. Pastinya harus ada evaluasi. Secara individu, tim kita kuat dan itu harus dimaksimalkan dengan organisasi permainan ketika menyerang atau bertahan,” kata dia.

“Apalagi lawannya nanti tidak mudah. Karena itu pemain kita harus berkembang pemahaman taktikalnya, jangan sampai situasi kemarin ketika banyak foul dan miskomunikasi terjadi di Piala Asia U-17,” ia melanjutkan.

[Gambas:Video ]

(ikw/jun)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *