Alasan Tulisan Dokter Sulit Dibaca Bak Cakar Ayam



Jakarta, Indonesia —

Ketika pergi ke klinik atau rumah sakit, dan diberi resep obat untuk dibeli di apotek Anda pasti melihat tulisan resep itu ditulis dengan tulisan yang tak bisa dibaca.

Pernah penasaran mengapa tulisan dokter hampir semuanya terlihat seperti rumput dan sulit dibaca? Tak sedikit yang mungkin bertanya mengapa tulisan dokter begitu jelek seperti cakar ayam.

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra, mengatakan, semakin cepatnya layanan yang dilakukan seorang tenaga kesehatan tak dibarengi kecepatan pada jari jemarinya dalam menulis resep.

“Seorang tenaga kesehatan memiliki volume layanan yang cepat, maka kecepatan berpikir tidak dimampu kecepatan jari jemarinya sehingga kadang penulisannya begitu teramat indah, susah dibaca masyarakat,” ujarnya dikutip dari Antara.

Namun apoteker atau bagian farmasi bisa membaca dan memberikan obat yang diinginkan dokter. Hanya saja meski demikian, mereka juga tetap memvalidasi resep yang mereka terima kepada dokter.

Mengutip The Healthy, bukan karena memang dokter yang punya tulisan jelek, namun hal itu menjadi sebuah kebiasaan karena harus menulis cepat.

Dokter Ruth Brocato dari Mercy Medical Center di Baltimore, Maryland adalah orang yang pernah memenangkan penghargaan tulisan tangan terbaik di sekolah dasar, namun ketika menjadi dokter, tulisannya menjadi tak terbaca.

“Di bidang medis, jika tidak didokumentasikan, itu tidak akan terjadi,” kata Celine Thum, direktur medis di ParaDocs Worldwide. Apa pun yang Anda bicarakan di balik pintu membutuhkan bukti tertulis untuk riwayat kesehatan Anda.

Bayangkan dalam satu hari, para dokter harus menulis berlembar-lembar keluhan pasien dan juga berulang kali menulis resep. Bayangkan jika tulisannya harus ‘diukir’ indah dulu, akan buang-buang waktu dan pasien lainnya sudah menunggu. Banyak pasien yang harus diperiksa dalam waktu yang terbatas, dokter lebih peduli untuk mendapatkan informasi daripada menyempurnakan tulisan tangan mereka.

Sebagian besar tulisan tangan dokter menjadi lebih buruk sepanjang hari karena otot-otot tangan kecil itu bekerja terlalu keras, kata Asher Goldstein, dokter manajemen nyeri dengan Genesis Pain Centers di area tri-state.

Oleh karenanya, untuk meminimalisir masalah pembacaan resep, dokter kini banyak yang sudah beralih ke digital, baik untuk rekam medis ataupun resep obat.

(chs)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *