5 Prestasi Olahraga Indonesia di 10 Tahun Era Jokowi


Daftar Isi



Jakarta, Indonesia

Selama satu dekade kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan berakhir pada 20 Oktober 2024, Indonesia telah mencatatkan prestasi membanggakan di berbagai cabang olahraga internasional.

Atlet-atlet Indonesia berhasil meraih medali di ajang bergengsi seperti Olimpiade dan Asian Games. Pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan penuh pemerintah dalam pengembangan bakat dan fasilitas olahraga nasional.

Berkat dukungan pemerintah Presiden Jokowi dan jajarannya, Indonesia menjelma menjadi pesaing kuat dalam berbagai kompetisi olahraga di kancah Internasional.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut lima prestasi olahraga yang diraih Indonesia dalam 10 tahun di bawah komando Jokowi:

1. Torehan Terbaik Indonesia Sepanjang Sejarah Asian Games




Tim sepak takraw Indonesia melakukan hormat saat upacara penganugerahan medali seusai menang dari Jepang pada final sepak takraw quadrant putra Asian Games 2018 di GOR Ranau, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (1/9). Tim Indonesia memperoleh medali emas, medali perak diraih Jepang sedangkan perunggu diraih Singapura dan Vietnam. ANTARA FOTO INASGOC/Wahyu Putro A/NZ/18Indonesia meraih medali emas terbanyak dalam sejarah di Asian Games 2018. (ANTARA FOTO INASGOC/Wahyu Putro A)

Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang menjadi prestasi puncak Indonesia dalam sejarah partisipasinya. Kontingen Merah-Putih meraih posisi keempat dengan 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu, total 98 medali. Pencapaian ini jauh melampaui hasil sebelumnya pada Asian Games 1962 dengan torehan 21 emas.

Dukungan penuh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi menjadi faktor kunci kesuksesan ini. Investasi besar dalam infrastruktur olahraga, peningkatan fasilitas pelatihan, dan perhatian khusus pada atlet elite membuahkan hasil signifikan.

Jokowi sendiri aktif memantau persiapan dan memberikan motivasi langsung kepada para atlet, menciptakan atmosfer positif yang mendorong performa maksimal. Keberhasilan ini menunjukkan dampak nyata dari komitmen pemerintah terhadap pengembangan olahraga nasional, membuktikan bahwa dengan dukungan tepat, Indonesia mampu bersaing di level tertinggi.

2. Medali Emas Kembali Diraih di Olimpiade 2016




Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memamerkan medali emas yang mereka dapat di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 setelah mereka mendapatkan kalungan bunga.Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memamerkan medali emas yang mereka dapat di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. ( Indonesia/Putra Tegar)

Pada Olimpiade Rio 2016, Indonesia berhasil meraih tiga medali, termasuk satu emas bersejarah dari cabang badminton ganda campuran melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Prestasi ini mengembalikan tradisi perolehan medali emas dari badminton yang sempat terhenti di Olimpiade London 2012. Meskipun belum mencapai rekor terbaik 9 medali di Barcelona 1992, raihan di Rio 2016 menunjukkan kemajuan signifikan.

Hal ini merefleksikan dampak positif dari kebijakan dan investasi pemerintah dalam pembinaan atlet nasional, memberikan harapan untuk prestasi lebih baik di masa depan.

3. Juara Thomas Cup




Para pemain dan official Indonesia melakukan selebrasi dengah memperlihatkan medali emas seraya mengangkat  Piala Thomas setelah pemberian medali dan penyerahan piala kepada tim Indonesia yang berhasil meraih gelar juara, di Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021). Indonesia berhasil merebut Piala Thomas setelah berhasll mengalahkan China  di babak final 3-0. ANTARA FOTO/Ritzau Scanpix via Reutters/hp.Tim badminton Indonesia merayakan gelar juara Thomas Cup 2020. (ANTARA FOTO/Ritzau Scanpix via Reutters/hp)

Setelah 19 tahun penantian panjang, Indonesia akhirnya kembali merebut gelar Thomas Cup pada edisi 2020. Pada Thomas Cup 2020 yang digelar pada 2021, tim badminton Indonesia sukses mengalahkan China 3-0 pada laga yang berlangsung di Aarhus, Denmark.

Prestasi ini sangat membanggakan bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, sudah lama Indonesia tidak merasakan gelar bergengsi untuk turnamen badminton beregu putra itu. Terlebih Indonesia mengalahkan China yang sempat mendominasi Thomas Cup sepanjang 2004 hingga 2012.

4. Peringkat Ranking FIFA Indonesia Terus Melejit




Jokowi beri dua jempol untuk STY. Dok. Biro Pers Sekretaria PresidenPresiden Jokowi bersama pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Selama era kepemimpinan Presiden Jokowi, peringkat Timnas Indonesia di ranking FIFA mengalami peningkatan signifikan. Di bawah asuhan pelatih Shin Tae Yong, yang ditunjuk pada akhir 2019, Indonesia berhasil naik 44 peringkat ke posisi 129 dunia per September 2024.

Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan pemerintah Jokowi yang berkompromi dengan PSSI untuk meningkatkan kualitas sepakbola nasional. Kebijakan naturalisasi pemain asing juga berkontribusi pada peningkatan performa tim. STY melakukan perombakan signifikan, termasuk meningkatkan kedisiplinan dan memotong generasi agar Timnas diisi pemain-pemain muda.

Meski awalnya menghadapi tantangan, strategi ini terbukti efektif dalam jangka panjang. Dengan kontrak Shin Tae Yong yang berlanjut hingga 2027, ada optimisme Indonesia dapat menembus 100 besar ranking FIFA, sesuai target PSSI. Bahkan bukan tidak mungkin Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026.

5. Olimpiade dan Paralimpiade 2024




Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah.Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah merebut medali emas untuk Indonesia di Olimpiade 2024. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Di 2024 pada tahun terakhir kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden, Indonesia merebut prestasi luar biasa di dua ajang besar, yakni Olimpiade dan Paralimpiade 2024 di Paris, Prancis.

Banyak rekor sejarah baru tercipta. Salah satunya, untuk kali pertama dalam sejarah Indonesia merebut dua medali emas dari dua cabang olahraga. Indonesia merebut medali emas melalui Veddriq Leonardo di cabang panjat tebing dan Rizki Juniansyah dari angkat besi.

Indonesia untuk kali pertama sejak 1992 juga merebut lebih dari satu emas di Olimpiade. Pada 1992, kontingen Indonesia merebut dua emas dari cabang badminton lewat Susy Susanti dan Alan Budikusuma.

Sementara di ajang Paralimpiade 2024, Indonesia meraih jumlah medali terbanyak dalam sejarah dengan torehan 14 medali. Indonesia merebut 1 emas, delapan perak, dan lima perunggu di Paralimpiade 2024.

(har)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *