Mengapa Hari Kartini Selalu Identik dengan Kebaya?



Jakarta, Indonesia

Pada hari ini, Senin (21/4), Indonesia memperingati Hari Kartini. Tengok ke luar sana, sejumlah perempuan dari anak-anak hingga dewasa berbondong-bondong mengenakan baju kebaya.

Pertanyaannya, kenapa Hari Kartini identik dengan baju kebaya?

Tradisi memakai baju kebaya pada Hari Kartini masih terus dilestarikan hingga saat ini. Tak sedikit sekolah yang mewajibkan siswinya untuk mengenakan kebaya.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak cuma anak-anak, sejumlah perkantoran pun bahkan mewajibkan pekerja perempuannya mengenakan kebaya pada Hari Kartini. Ya, ada kebaya di mana-mana hari ini.

Dari sana, banyak orang yang mempertanyakan asal-usul kehadiran kebaya pada peringatan Hari Kartini. Pasalnya, esensi dari Hari Kartini adalah menyoal perjuangannya dalam persamaan hak bagi kaum perempuan, alih-alih sebatas mengenakan kebaya.

Lantas, kenapa Hari Kartini selalu identik dengan kebaya?

Kebaya sendiri telah resmi ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 2024 lalu.

Kebaya dipercaya telah hadir di tengah masyarakat Indonesia sejak lama. Diyakini, masa kejayaan Kerajaan Majapahit menjadi awal mula lahirnya kebaya.

Seiring berjalannya waktu, pengaruh bangsa lain yang datang ke Indonesia pun turut memengaruhi model kebaya Nusantara. Konon, baru lah pada abad ke-12 hingga ke-14, busana itu dikenal dengan nama kebaya yang berasal dari bahasa Arab ‘abaya‘.

Sosok RA Kartini sendiri dikenal dekat dengan kebaya dalam kesehariannya. Ia selalu mengenakan kebaya dalam beraktivitas sehari-hari.

Saking lekatnya, muncul istilah ‘kebaya Kartini’. Kebaya ini memiliki potongan panjang yang dianggap mewakili keanggunan, kelembutan, sekaligus kekuatan perempuan Indonesia.

Potongannya pun selalu lurus tanpa berlebihan memperlihatkan lekuk tubuh. Tak ada detail berlebihan, kebaya terlihat rapi dan berkelas.

Sejumlah warga memakai baju kebaya di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (6/8/2023). ( Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)Ilustrasi. Tak sedikit orang yang mempertanyakan soal kenapa Hari Kartini identik dengan kebaya. ( Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Tradisi berkebaya pada Hari Kartini sendiri muncul pada masa Orde Baru. Saban 21 April, perempuan harus mengenakan busana yang dikenakan Kartini untuk memperlihatkan kelembutan sekaligus kekuatannya.

Dengan kata lain, kebaya dianggap sebagai simbol kelembutan dan kekuatan perempuan.

Demikian kiranya penjelasan mengenai kenapa Hari Kartini identik dengan kebaya.

Tak ada salahnya jika Anda ingin ikut meramaikan Hari Kartini dengan berkebaya. Tapi, jangan lupakan juga perjuangan RA Kartini soal emansipasi perempuan.

(asr/asr)


[Gambas:Video ]



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *