7 Quote Bersejarah Mendiang Paus Fransiskus Semasa Hidup
Daftar Isi
Jakarta, Indonesia —
Paus Fransiskus meninggal dunia di Vatican pada Senin (21/4).
Paus meninggal dunia pada usia 88 tahun setelah mengalami penyakit bronkitis kronis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paus Fransiskus meninggal dunia sehari setelah menghadiri ibadah Paskah di Vatikan dan mengejutkan ribuan umat Katolik yang hadir pada perayaan tersebut.
Paus Fransiskus dikenal dengan sosok yang amat bersahaja dan menjadi pembela bagi kaum marjinal.
1. Kerendahhatian
“Doakan saya. Saya juga pendosa,” demikian kata-kata Paus yang kerap diulangi, tiga hari sebelum hari pemilihannya sebagai Paus pada Maret 2013.
2. Gereja untuk orang miskin dan toleransi
“Betapa saya menginginkan gereja yang miskin untuk orang-orang miskin,” kata Paus Fransiskus, tiga hari setelah pemilihannya pada Maret 2013.
“Jika seorang gay dan dia mencari Tuhannya, dia memiliki niat baik, siapa saya yang berani menghakimi?” sinyal Paus untuk mendukung toleransi gereja.
3. Ketidaksetaraan
“Penyembahan terhadap anak lembu emas kuno telah kembali dalam bentuk baru dan kejam ke dalam bentuk penyembahan terhadap uang dan kediktatoran ekonomi impersonal yang tidak memiliki rasa manusiawi yang sejati,” ungkap Paus Fransiskus menentang ketimpangan ekonomi dalam Khotbah Apostolik 2013.
4. Lingkungan
“Bumi, rumah kita, mulai tampak seperti tumpukan besar kotoran,” ujar kata Paus tentang masalah lingkungan pada Juni 2015.
5. Pelecehan seksual oleh pendeta
“Saya teringat pada praktik keagamaan yang kejam, yang pernah tersebar luas pada budaya tertentu, mengorbankan manusia, sering kali anak-anak, dalam ritual pagan,” kata Paus pada Februari 2019 tentahg isu pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
6. Kritik terhadap Donald Trump
“Setiap orang, siapapun dia, yang hanya mau membangun tembok tanpa membangun jembatan, bukanlah seorang Kristiani,” tutur Paus pada Februari 2016 mengkritik kebijakan anti-imigrasi Trump yang membangun tembok tinggi di perbatasan Meksiko.
7. Kritik terhadap gereja
“Sebuah Curia (gereja) yang tidak kritis terhadap diri sendiri, yang tidak mencari perbaikan, adalah tubuh yang sakit. Itulah penyakit orang kaya bodoh yang mengira ia akan hidup abadi,” ujar Paus pada 2014 terhadap lembaga Vatican.
(bac)