Media Belanda Soroti Verdonk Jadi Bintang Besar di Indonesia

Jakarta, Indonesia —
Media Belanda, Forza NEC, memberikan ulasan tentang Calvin Verdonk yang menjadi bintang besar di Indonesia dan menjadi rumah barunya.
Forza NEC menyebut bek NEC Nijmegen tersebut merupakan bintang sejati di Indonesia. Verdonk tidak dapat berjalan kaki dengan normal di jalanan selama pertandingan internasional. Hal ini pun diakui oleh Verdonk.
“Anda akan berhenti di setiap sudut. Awalnya sangat menyenangkan. Di sana [Indonesia] sangat berbeda dengan di Belanda, sangat banyak perbedaan. Saya seperti bintang,” kata Verdonk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya pernah bertemu seorang teman untuk minum kopi di pusat perbelanjaan. Itu seharusnya hanya lima menit jalan kaki, tetapi dalam perjalanan ke sana kami butuh waktu 45 menit. Gila,” ujar Verdonk menambahkan.
Forza NEC juga menyoroti soal banyaknya komentar fans Indonesia di postingan Instagram NEC untuk menyemangati Verdonk.
Verdonk mengakui hal ini telah menjadi bahan candaan rekan-rekannya di NEC.
“Mereka berkata: ‘kita tidak perlu lagi melihat apa yang dikatakan orang-orang Nijmegen, karena kita tidak bisa melihat apa pun lagi [lantaran banyaknya komentar dari suporter asal Indonesia]. Tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mengatasinya,” kata Verdonk.
Selain itu, dalam beritanya Forza NEC juga mempertanyakan soal Indonesia yang telah menjadi rumah baru Calvin Verdonk.
“Ayah saya lahir di sana, jadi begitulah awalnya. Mantan pelatih timnas [Shin Tae Yong] datang menonton Thom Haye melawan SC Heerenveen tahun lalu dan begitulah saya menghubunginya setelah pertandingan. Begitulah semuanya berawal,” ucap Verdonk.
“Saya mulai semakin sering menerima pesan di media sosial. Lalu saya mulai memikirkannya. Anda juga melihat semakin banyak pemain [naturalisasi] yang pergi ke sana. Saya melihat bahwa mereka juga akan bermain untuk sesuatu dan itu juga sangat penting. Aneh sekali di sana. Orang-orang itu benar-benar tergila-gila pada sepak bola. Ada banyak orang yang tinggal di sana, hampir 300 juta,” kata Verdonk.
(rhr/rhr/ptr)