Dubes RI di Vatikan Cerita Momen Terakhir Paus Fransiskus di Publik

Jakarta, Indonesia —
Duta Besar Republik Indonesia untuk Vatikan, Michael Trias Kuncahyono, membagikan kesaksiannya melihat momen terakhir Paus Fransiskus muncul di hadapan publik.
Kepada Indonesia TV, Trias mengatakan dirinya hadir saat Paus Fransiskus datang ke Lapangan Santo Petrus di Vatikan pada Minggu (20/4).
Kedatangan sang Bapa Suci mengejutkan ribuan orang yang hadir di Lapangan Santo Petrus, termasuk masyarakat yang menonton melalui siaran langsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Bapa Suci hadir di lapangan Santo Petrus, bahkan memberikan berkat ‘urbi et orbi’ untuk kota dan dunia. Roma saya rasa tidak menduga bahwa kemarin Bapa Suci hadir setelah Misa Paskah di siang hari,” ucap Trias dalam siaran Indonesia TV, Senin (21/4).
Trias mengatakan saat itu Paus Fransiskus tidak membacakan khotbah seperti biasanya, karena yang membacakan ialah seorang Uskup Agung.
Paus juga sangat sedikit bicara, yaitu ketika tampil di balkon menyampaikan “Selamat Paskah Para Umat Beriman.”
“Dan yang lebih mengejutkan lagi kemarin tidak menduga bahwa Paus juga berkeliling di lapangan St. Petrus menemui para peziarah yang berkumpul di lapangan, seperti ketika beliau sehat, tak sakit,” kata Trias.
“Ia naik mobil putihnya, tapi sekarang duduk tidak berdiri, tapi tetap menebar senyum, dan tetap memberkati umatnya, tetap berhenti di setiap tempat ketika umatnya memanggil namanya, menepuk tangannya, bernyanyi dan sebagainya,” lanjutnya.
Trias kembali menyatakan bahwa tak ada seorang pun yang menduga bahwa kemarin akan menjadi pertemuan terakhir Bapa Suci dengan para umatnya.
“Itu yang kemarin, saya kebetulan ada di sana juga ikut melihat bagaimana suasana di lapangan Santo Petrus kemarin. Umat begitu banyak dan begitu histeris bertemu beliau,” ujar Trias.
Paus Fransiskus meninggal dunia di usia ke-88 pada hari ini, Senin (21/4).
Paus Fransiskus meninggal pada pukul 07.35 pagi waktu setempat, usai sempat dirawat selama lima pekan di Rumah Sakit Agostino Gemelli karena pneumonia ganda.
Wafatnya Paus Fransiskus terjadi hanya sehari setelah dia mengejutkan kerumunan umat di Vatikan pada minggu Paskah di Basilika Santo Petrus.
Dalam pesannya, Paus menekankan pentingnya kebebasan berpikir, beragama, dan menghormati perbedaan. Ia juga mengecam meningkatnya anti-Semitisme dan menyebut situasi di Gaza sebagai “dramatik dan memprihatinkan.”
Paus turut menyerukan agar para pemimpin dunia tidak tunduk pada logika ketakutan yang hanya memecah dan menjauhkan manusia satu sama lain.
(blq/dna)