Israel Hancurkan Menara Pengawas dan Pagar PBB di Lebanon




Jakarta, Indonesia

Pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) menyatakan militer Israel (IDF) mengerahkan buldozer untuk menghancurkan menara pengawas dan pagar perimeter di lokasi PBB yang berada di Marwahin, Lebanon selatan, pada Minggu (20/10).

Mengutip dari Anadolu, dalam pernyataannya, UNIFIL mengingatkan kepada IDF untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel, dan menghormati properti PBB setiap saat.

“Hari ini, buldoser IDF (tentara Israel) dengan sengaja menghancurkan menara observasi dan pagar pembatas posisi PBB di Marwahin,” demikian pernyataan resmi UNIFIL akhir pekan ini.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sekali lagi, kami mengingatkan IDF dan semua pihak terkait tentang kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB serta menghormati keamanan tempat PBB setiap saat,” tambahnya.

Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon itu menggarisbawahi bahwa intervensi atas lokasi hingga perusakan aset PBB merupakan sebuah ‘pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan 1701’.

Sebagai informasi, resolusi PBB yang diadopsi pada 2006 itu menyerukan gencatan senjata antara Lebanon dan Israel. Resolusi itu juga menetapkan zona demiliterisasi antara Garis Biru – perbatasan Lebanon-Israel – dan Sungai Litani. Dan, hanya pasukan Lebanon dan UNIFIL yang berwenang untuk beroperasi di sana.

Namun, sepanjang ‘Perang Timur Tengah’ setahun ini, Israel telah berulang kali menargetkan posisi UNIFIL di Lebanon selatan dalam beberapa hari terakhir.

Hal itu juga telah beberapa kali memicu kecaman global dan kekhawatiran tentang niat militer Israel yang lebih luas.

Serangan tersebut bertepatan dengan serangan udara Israel terhadap target Hizbullah yang diduga di seluruh Lebanon.

Israel telah melancarkan kampanye udara besar-besaran di Lebanon terhadap apa yang diklaimnya sebagai target Hizbullah sejak 23 September lalu, menewaskan lebih dari 1.500 orang dan membuat lebih dari 1,34 juta orang mengungsi.

Aksi yang diklaim memburu Hizbullah itu seiring dengan agresi Israel ke Gaza, Palestina, dengan dalih memburu milisi Hamas.

Selama agresi besar-besaran ke Gaza sejak Oktober 2023 lalu, mengutip dari Reuters berdasarkan keterangan kementerian kesehatan di Gaza ada 45.219 warga Palestina terbunuh dan 99.637 terluka. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

(tim/kid)


[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *