Meutya Hafid, Eks Jurnalis Kini Jadi Menteri Komunikasi dan Digital

Jakarta, Indonesia —

Presiden Prabowo Subianto mengangkat politikus Partai Golkar Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital dalam kabinetnya.

Nama Meutya disampaikan Prabowo dalam pengumuman menteri dan wakil menteri di Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/10) malam.

Meutya menjadi salah satu perwakilan perempuan yang masuk kabinet Prabowo-Gibran Rakabuming. Ia akan ditemani dua wakil menteri di Kominfo.

Meutya lahir di Bandung, Jawa Barat pada 3 Mei 1978, tetapi tumbuh besar di Jakarta. Meutya dan keluarganya pindah ke Jakarta pada tahun 1980-an. Ia merupakan lulusan dari SD Menteng 02 dan SMPN 1 Jakarta.

Meutya melanjutkan sekolahnya di SMAN 8 Jakarta, tetapi ia pindah ke Crescent Girls’ School Singapura dan lulus pada 1997.

Ia kemudian melanjutkan studi jurusan Teknik Manufaktur di Universitas New South Wales, Australia, dan meraih gelar sarjana pada 2001. Kemudian, pada 2018, ia menyelesaikan pendidikan magister Ilmu Politik di Universitas Indonesia.

Usai pulang dari studinya di Australia, Meutya mengawali karir sebagai reporter di Metro TV. Dalam perjalanannya di dunia jurnalistik, ia sempat mendapat pengalaman yang tak terlupakan.

Pada 2005, Meutya mendapat tugas meliput Pemilu di Irak bersama rekannya. Di sana, mereka sempat diculik dan disandera oleh kelompok milisi bersenjata Mujahidin selama tujuh hari.

Insiden penculikan yang menimpa Meutya ini membuat dirinya lebih dikenal publik.

Pada 2009, ia mengawali karir politik dengan bergabung ke Partai Golkar. Ia lantas maju dalam kontestasi politik sebagai Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara I.

Meutya sendiri baru masuk Senayan pada 2010 sebagai anggota DPR pengganti antar-waktu menggantikan almarhum Burhanuddin Napitupulu.

Meutya sempat menjadi Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024. Komisi I bertanggung jawab atas urusan pertahanan nasional, hubungan luar negeri, informasi, komunikasi, dan intelijen.

(lom/dmi)

[Gambas:Video ]