Jakarta, Indonesia —
Duel Arsenal vs Crystal Palace bisa menjadi jalan pintas Liverpool memastikan gelar juara Liga Inggris 2024/2025. Laga sarat kepentingan menghiasi babak akhir kasta tertinggi sepak bola Britania.
Arsenal akan menjamu Crystal Palace pada pembuka pekan ke-34 Liga Inggris di Stadion Emirates, Kamis (24/4) pukul 02.00 dini hari WIB. Laga ini penting bagi The Gunners, namun bukan untuk mengejar ambisi gelar domestik.
Kini Arsenal berada di peringkat kedua klasemen sementara dengan 66 poin. Kans juara belum sepenuhnya tertutup bagi The Gunners, tapi begitu kecil karena Liverpool kukuh di puncak klasemen dengan 79 poin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan selisih 13 angka, setidaknya dalam sepekan sudah ada kepastian kampiun Liga Inggris. Atau bisa pula lebih cepat jika Arsenal tumbang lawan Palace.
Syarat pertama Liverpool juara lebih awal adalah Arsenal harus kalah dari Crystal Palace. Sebab, poin maksimal Arsenal bakal berhenti di angka 78. Otomatis Liverpool akan juara jika skenario ini terjadi.
Namun jika Arsenal imbang lawan Palace, maka poin maksimal Meriam London bakal sama seperti Liverpool saat ini yaitu 79.
Jika Arsenal vs Palace berakhir imbang, maka Liverpool harus menambah setidaknya satu poin dalam laga terdekat. Minimal tambahan satu angka dari hasil imbang lawan Tottenham Hotspur pada Minggu (27/4) bakal membuat poin maksimal The Reds tidak akan terkejar oleh siapapun.
Adapun jika Arsenal menang lawan Palace, maka Liverpool wajib menang lawan Tottenham jika ingin memastikan gelar juara pada akhir pekan ini.
Artinya, Arsenal tidak boleh kalah untuk mencegah Liverpool juara lebih cepat. Meski kemungkinan menyabet gelar terbilang kecil untuk The Gunners, mereka bisa berjuang hingga titik akhir.
Di satu sisi, Arsenal sebenarnya punya misi yang lebih besar, yaitu Liga Champions. Melepas ambisi juara Liga Inggris musim ini adalah langkah rasional untuk dipijak tim besutan Mikel Arteta.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Sudah dua musim terakhir Arteta dicap sebagai Pemberi Harapan Palsu (PHP) dalam konteks juara Liga Inggris karena jadi runner up pada musim 2022/2023 dan 2023/2024. Jika kembali terjadi musim ini, maka Arsenal hattrick sebagai ‘yang kedua’.
Namun tak seperti musim-musim sebelumnya, kini Declan Rice melangkah jauh di level kompetisi yang lebih tinggi. Untuk pertama kalinya sejak 16 tahun, Arsenal menapak semifinal Liga Champions.
Terakhir kali momen ini terjadi pada Liga Champions 2008/2009. Kala itu tim asuhan Arsene Wenger takluk di tangan Manchester United. Momen pahit serupa tentu tak ingin kembali terulang.
Karenanya, alih-alih berpangku pada ambisi semu dalam mengejar juara Liga Inggris musim ini, Arsenal sebaiknya berfokus pada Liga Champions. Terlebih dalam sepekan ini mereka harus bersiap-siap menghadapi leg pertama semifinal lawan Paris Saint-Germain (PSG) pada Rabu (30/4) dini hari WIB mendatang.
Arsenal beruntung karena punya jeda enam hari di antara laga kontra Crystal Palace dan PSG. Keduanya pun berstatus laga kandang. Seharusnya kondisi ini bisa dimanfaatkan oleh Arteta dalam menjaga stamina pemainnya agar tetap prima.
Sebab kondisi demikian tak dialami oleh PSG. Pasukan Les Parisiens juga harus berlaga tengah pekan ini lawan Nantes pada Rabu (23/4) dini hari WIB. Tim asuhan Luis Enrique kemudian tampil lagi di akhir pekan kontra Nice pada Sabtu (26/4) mendatang.
Berselang tiga hari, rombongan PSG sudah harus berada di London untuk bertamu ke Stadion Emirates kontra Arsenal. Meski sudah mengamankan juara Ligue 1 musim ini, menjalani tiga laga sekaligus dalam sepekan adalah hal berat bagi PSG.
Karenanya, Arteta harus jeli melihat proyeksi dalam satu minggu mendatang. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah rotasi pemain saat melawan Palace. Pasalnya, tak semua penggawa Arsenal fit di pekan krusial ini.
Ada empat pemain bintang yang sedang mengalami cedera parah. Mereka adalah Jorginho, Gabriel Jesus, Gabriel Magalhaes, dan Takehiro Tomiyasu. Dua pemain lainnya yakni Kai Havertz dan Ricardo Calafiori juga sedang menjalani masa pemulihan.
Situasi ini serupa bak musim yang sudah-sudah ketika pemain bertumbangan di momen penting. Mengistirahatkan beberapa pemain penting adalah sikap bijak yang bisa dilakukan Arteta.
Oleh sebab itu, Arsenal perlu kembali merelakan trofi Liga Inggris ke pelukan tim lain. Lupakan cibiran pemberi harapan palsu di level domestik karena Liga Champions adalah panggung sesungguhnya yang harus mereka perjuangkan saat ini.
[Gambas:Video ]