Di Mana Lokasi Pemakaman Paus Fransiskus?




Jakarta, Indonesia

Basilika Santa Maria Maggiore bakal menjadi tempat peristirahatan terakhir Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus.

Dalam wasiatnya yang ditulis Juni 2022, Paus Fransiskus berpesan agar ia dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paus mengaku ingin dimakamkan di sana agar perjalanan akhirnya di dunia bermuara di tempat suci Maria, tempat ia memanjatkan doa-doa setiap kali memulai dan mengakhiri Perjalanan Apostolik.

“Aku memohon agar makamku dipersiapkan di relung pemakaman yang terletak di lorong samping, antara Kapel Paulus (Kapel Salus Populi Romani) dan Kapel Sforza dalam Basilika ini, sesuai dengan rencana yang terlampir,” demikian isi wasiat Paus Fransiskus.

Ia juga berpesan agar makamnya sederhana, tanpa ornamen khusus, dan hanya memuat tulisan “Franciscus”.

Profil Basilika Santa Maria Maggiore

Santa Maria Maggiore adalah salah satu dari empat basilika kepausan di Roma sekaligus gereja Maria terbesar di kota itu.

Basilika Santa Maria Maggiore didirikan pada tahun 432 M dan menampung apa yang diyakini umat Katolik sebagai relik palungan tempat bayi Yesus dibaringkan di Betlehem serta ikon Maria Salus Populi Romani.

Basilika ini berisi makam tujuh paus, demikian dikutip dari Britannica.

Basilika Santa Maria Maggiore terletak di puncak Bukit Esquiline, wilayah Italia, bukan wilayah Vatikan. Meski begitu, Takhta Suci menjadi pemilik sepenuhnya Basilika ini sesuai Perjanjian Lateran tahun 1929.

Italia, sementara itu, berkewajiban mengakui kepemilikan penuh basilika oleh Vatikan dan mengakui adanya kekebalan yang diberikan hukum internasional kepada kantor pusat agen diplomatik negara asing. Dengan ini, kompleks bangunan tersebut memiliki status mirip dengan kedutaan asing.

Dilansir dari laman resmi basilika, menurut tradisi, gereja ini dahulu dibangun berdasarkan ilham. Maria diyakini mengilhami Paus Liberius di mana ia memintanya membangun sebuah gereja di mana salju akan turun pada malam yang sama meskipun sedang musim panas.

Untuk mengenang keajaiban tersebut, gereja pun menjatuhkan kelopak bunga putih setiap tanggal 5 Agustus dari langit-langit di atas altar di Kapel Pauline.

(blq/bac)





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *