Jakarta, Indonesia —
Persib Bandung akan menjamu PSS Sleman pada pekan ke-30 Liga 1 2024/2025. Jadi kandidat terkuat kampiun, tim Pangeran Biru harus siap jadi ‘raja tega’ untuk lawan yang sedang merana.
Kasta tertinggi sepak bola Indonesia sudah di fase akhir. Hanya tersisa lima pekan laga di Liga 1 2024/2025 dan kandidat juara semakin mengerucut ke kubu Persib.
Tim asuhan Bojan Hodak berada di puncak klasemen sementara dengan koleksi 61 poin. Rival terdekat yang bertengger di posisi kedua adalah Dewa United yang mengantongi 53 angka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan sisa lima laga dan selisih delapan angka, praktis Persib hanya butuh tujuh poin untuk memastikan gelar juara musim ini.
Ambisi itu salah satunya bisa diperoleh lawan PSS Sleman di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Sabtu (26/4) mendatang. Tampil di kandang semestinya membuat Persib tampil lebih garang.
Rekam jejak kala tampil di depan puluhan ribu Bobotoh berpihak pada Beckham Putra dan kawan-kawan. Sudah empat laga di GBLA, Persib tak terkalahkan dengan tiga kemenangan dan satu imbang. Terakhir kali tumbang saat menjamu Dewa United pada Januari lalu.
Selain catatan impresif di kandang, dilihat dari skup yang lebih luas Persib juga menjanjikan karena sembilan laga tak pernah tumbang sejak dibungkam Dewa United dengan skor 0-2.
Melihat PSS Sleman yang sedang terseok-seok sebagai juru kunci klasemen dengan 22 poin, seharusnya situasi ini jadi jalan mulus bagi Persib untuk mengamankan tiga angka. Tapi Bojan Hodak enggan memandang lawannya dengan sebelah mata.
Pelatih asal Zagreb, Kroasia itu justru mewaspadai potensi kejutan dari lawan. Laga PSS Sleman vs Dewa United pada 17 April lalu jadi salah satu acuannya.
“Ini adalah pertandingan yang paling sulit karena semua orang sudah berpikir ‘Oh, ini akan mudah dimenangkan’. Tapi, sebenarnya tidak bisa seperti itu,” kata Hodak.
“Anda bisa lihat, mereka sebenarnya mendominasi pertandingan melawan Dewa [United]. Hanya saja Dewa beruntung bisa menang. Dewa menang karena kualitas, tetapi mereka [PSS Sleman] memainkan pertandingan yang sangat bagus. Jadi ini akan menjadi laga yang sangat sulit,” ia menambahkan.
Di satu sisi, pelatih 53 tahun itu tentu sadar PSS Sleman sedang tak baik-baik saja karena tengah menghadapi badai cedera. Empat pemain seperti Cleberson, Achmad Figo, dan Betinho masih berkutat dengan masalah fisik. Kemudian Abduh Lestaluhu juga belum pulih sempurna.
Selain itu Riko Simanjuntak sedang menjalani sanksi akumulasi kartu. Situasi serba sulit digenggam PSS Sleman. Tapi Persib mau tak mau harus menggulung lawannya demi tiga angka.
Bersambung ke halaman berikutnya…
Persib Bandung berkesempatan menggoreskan sejarah dengan menjuarai dua musim Liga 1 secara beruntun. Mereka akan jadi yang pertama jika berhasil mewujudkannya.
Benar bahwa Bali United menjuarai kasta tertinggi sepak bola Indonesia dengan status back to back. Namun predikat itu tidak diperoleh dalam dua musim beruntun karena diraih pada 2019 dan 2021/2022. Penyebabnya karena Liga 1 berhenti pada 2020 akibat pandemi Covid-19.
Ada jeda satu musim sebelum Bali United kembali juara. Sedangkan Persib bisa menjuarai liga tanpa ada ‘bolong’ musim kompetisi. Ini perbedaannya.
Sejak kompetisi sepak bola Indonesia memulai era profesional pada 1994, belum ada satupun tim yang menjuarai dua musim secara berurutan tanpa jeda.
Persipura yang punya empat gelar liga profesional dan jadi terbanyak di Indonesia pun meraihnya secara longkap-longkap. Artinya, Persib bisa menyamai rekor milik Persipura plus dengan predikat back to back jika juara musim ini.
Namun kilap rekor yang bisa disabet tak boleh menyilaukan pandangan Marc Klok dan rekan-rekan. Fokus di sisa lima laga harus jadi landasan utama untuk menatap cita.
Setelah melawan PSS Sleman, secara berurutan Persib akan menghadapi Malut United (2 Mei), Barito Putera (9 Mei), Persita (16 Mei), dan Persis Solo (24 Mei).
Dari daftar lawan di sisa laga, sebanyak tiga tim sedang berjuang untuk menjaga asa agar tak degradasi ke Liga 2. Melihat ini, lagi-lagi Persib harus tega untuk menyikat satu per satu kubu yang dihadapinya.
Namun tentu Persib tak boleh kedodoran. Sebab kedalaman skuad juga tak sepenuhnya maksimal karena deretan nama-nama besar yang sedang menepi.
Mengacu situs Transfermarkt, ada enam pemain yang belum bisa merumput. Mereka adalah Febri Hariyadi, Rezaldi Hehanussa, Dimas Drajad, Dedi Kusnandar, Rachmat Irianto, dan David da Silva.
Beruntung Persib bisa memaksimalkan potensi pemain agar tak bergantung pada nama-nama yang cedera dalam torehan gol. Tercatat ada 12 pemain dengan posisi berbeda yang sudah membubuhkan 51 gol untuk Maung Bandung musim ini.
Pemain paling produktif saat ini adalah Tyronne Del Pino yang sudah mencetak 14 gol. Kemudian David da Silva (7), Ciro Alves (6), Beckham Putra Nugraha (6), Gustavo Franca (4), Nick Kuipers (3), Ryan Kurnia (3), Adam Alis (2), Muhammad Dimas Drajad (2), Gervane Kastaneer (1), Marc Klok (1), dan Mohamad Edo Febriansah (1). Sedangkan satu gol sisanya tercatat sebagai gol bunuh diri.
Khusus bagi Beckham, musim ini jadi yang paling produktif untuk pemain 23 tahun itu. Catatan ini melampaui perolehannya di Liga 2021/2022 dengan lima gol.
Pemain seperti Beckham perlu dijaga konsistensinya hingga titik terakhir liga. Begitu juga dengan pemain lain karena masih ada dua laga tandang lawan Malut United dan Persita Tangerang yang diperkirakan bakal menguras energi.
Dengan pengaturan manajemen pemain yang optimal ditambah strategi yang tepat, Persib akan tetap berada di jalur yang benar untuk kembali mengangkat piala.
[Gambas:Video ]