Mengenal Turkmenistan, Negara Paling Tertutup yang Kini Sambut Turis




Jakarta, Indonesia

Belum lama ini pemerintah Turkmenistan mengesahkan undang-undang baru, yang memudahkan turis asing untuk berkunjung ke negara tersebut.

Sebelumnya, sangat sulit bagi turis asing untuk mengunjungi Turkmenistan. Sebab, ada persyaratan masuk yang sangat ketat yang diberlakukan imigrasi negara tersebut.

Setiap orang membutuhkan visa untuk ke Turkmenistan, dan visa itu bisa jadi sulit diperoleh. Selain itu, calon turis asing perlu bergabung dengan kelompok untuk memperoleh visa itu.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan ini menjadikan Turkmenistan salah satu negara yang paling tertutup dan jarang dikunjungi di dunia. Diperkirakan hanya kurang dari 15.000 turis per tahun datang ke Turkmenistan.

Persyaratan lainnya untuk berkunjung ke Turkmenistan adalah harus menyertakan sejumlah dokumen yang meliputi tiga salinan formulir aplikasi visa yang telah diisi dan surat undangan resmi dari Layanan Migrasi Turkmenistan.

Sejak memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991, Turkmenistan telah dijalankan oleh pemerintah yang otokratis. Hal ini diyakini jadi penyebab Turkmenistan jadi tertutup yang lebih sulit dikunjungi pelancong dari luar negeri.

Sekarang, seperti dikutip Time Out, untuk turis asing berkunjung, semua tergantung kepada Presiden Turkmenistan Serdar Berdymukhamedov untuk memutuskan jenis visa elektronik yang tersedia dan bagaimana cara penerbitannya, serta berapa lama berlaku.

Proses baru ini jelas akan membuat hidup lebih mudah bagi mereka yang berkunjung ke negara itu untuk urusan bisnis atau sebagai turis. Pelancong sekarang hanya perlu mengisi formulir online yang disederhanakan dan tidak perlu lagi ‘diundang’.

Turkmenistan dikenal sebagai negara yang punya cadangan gas alam terbesar kelima di dunia. Sebagian besar wilayah negara ini ditutupi Gurun Karakum.

Untuk biaya perjalanan selama di Turkmenistan rata-rata mencapai US$1.095 atau sekitar Rp18,4 juta (termasuk biaya tambahan sebesar US$200) selama sekitar 7-8 hari dalam Tur Turkmenistan. Angka itu tidak termasuk biaya pesawat ke Turkmenistan pulang-pergi.

Berdasarkan taksiran Euroasia Travel, rencana perjalanan tersebut sudah termasuk biaya transportasi, akomodasi, dan beberapa makanan.

Lalu, tempat mana saja yang patut dikunjungi apabila kamu traveling ke Turkmenistan. Gerbang Neraka atau Kawah Gas Darvaza salah satu tempat yang sayang untuk dilewatkan jika datang ke negara itu.

Kemudian ada Ngarai Yangykala yang mencolok, yang berarti benteng berapi dalam Bahasa Indonesia, dan merupakan formasi batuan dramatis sekitar 160 km di timur Türkmenbaşy, Danau Bawah Tanah Köw Ata, Gua Kyrk Gyz, dan Masjid Saparmurat Hajji.

Turkmenistan juga terletak di jantung Jalur Sutra, dan Merv, kota oasis yang berawal sebagai pusat perdagangan sekitar 4.000 tahun lalu, merupakan situs warisan dunia yang dilindungi UNESCO dan sangat layak dikunjungi.

Ashgabat, yang merupakan ibu kota Turkmenistan, dikenal sebagai ‘kota orang mati’ dan punya pasar Minggu terkenal yang disebut Tolkuchka Bazaar.

(wiw)


[Gambas:Video ]



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *