Ditinggal Megawati dan Bukilic, Kekuatan Red Sparks Hilang Separuh
Jakarta, Indonesia —
Red Sparks disebut kehilangan separuh kekuatan saat jadi runner up musim lalu setelah ditinggal tiga pemain andalan, termasuk Megawati Hangestri Pertiwi.
Dua penyerang andalan Red Sparks, Megawati dan Vanja Bukilic memutuskan tidak memperpanjang kontrak untuk juara Liga Voli Korea tiga kali itu. Megawati pulang ke Indonesia, sedangkan Bukilic dikabarkan bermain di Eropa.
Untuk pemain bebas transfer, Red Sparks juga kehilangan Pyo Seung Ju. Pyo Seung Ju memutuskan pensiun karena tidak mendapatkan kesepakan dengan Red Sparks.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sports Donga, kebilangan Megawati, Bukilic, dan Pyo Seung Ju membuat separuh kekuatan Red Sparks pada musim lalu tergerus.
Megawati merupakan top skor klub sekaligus senjata andalan dalam mencetak poin. Pada babak reguler musim lalu pemain berjuluk Megatron itu mencetak 802 poin dengan akurasi serangan sukses mencapai 48,06 persen. Total poin yang dicetak Megawati pada musim lalu 1.020 poin.
Sedangkan Bukilic jadi salah satu kekuatan Red Sparks baik dalam menyerang maupun menerima bola. Kendati bermain sebagai outside hitter, Bukilic berada dalam peringkat kelima daftar top skor Liga Voli Korea, Megawati di posisi ketiga.
Sementara Pyo Seung Ju punya tugas menjaga keseimbangan serangan dari sisi outside hitter. Bersama Bukilic, Pyo Seung Ju membahu jadi alternatif serangan Red Sparks, selain mengandalkan Megawati.
Dalam bursa transfer, Red Sparks baru mendapatkan Wipawee Srtihong yang berposisi sebagai outside hitter dan juga pemain kuota Asia. Pengalaman dan kehebatan menyerang Wipawee dibutuhkan Red Sparks.
Akan tetapi, Wipawee yang masih dalam pemulihan cedera pergelangan kaki belum memiliki kejelasan apakah bisa dimainkan sejak awal musim atau tidak.
Tugas lain bagi Red Sparks adalah, mencari pengganti Megawati yang produktif dalam mencetak poin dan juga pengganti Bukilic serta Pyo Seung Ju.
(sry/jal)