PPKM Level 3 Akhir Tahun, Klaim Vaksin Nusantara
Pemerintah sudah menetapkan kebijakan yang akan diterapkan guna mengantisipasi potensi lonjakan kasus positif virus corona (Covid-19) pada akhir tahun mendatang. Seluruh daerah harus menerapkan PPKM Level 3 selama Natal dan Tahun Baru.
Namun, pakar kesehatan menilai pemerintah perlu mengetatkan kegiatan masyarakat sedini mungkin. Dikhawatirkan mobilitas masyarakat sudah tinggi jauh hari sebelum peringatan Hari Raya Natal.
Berikut perkembangan informasi tentang virus corona di tanah air dalam 24 jam terakhir yang dirangkum Indonesia.com.
PPKM Level 3 Akhir Tahun
Pemerintah bakal menerapkan PPKM Level 3 di seluruh wilayah Indonesia berstatus saat Natal dan Tahun Baru 2022. Bakal berlaku pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Daerah yang saat ini sudah menerapkan PPKM Level 2 dan 1, tetap harus memberlakukan level 3 di rentang waktu tersebut.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan keputusan itu diambil guna mengantisipasi lonjakan kasus virus corona di akhir tahun.
Pemerintah pun melarang perayaan pesta kembang api, pawai, arak-arakan yang mengumpulkan kerumunan besar saat akhir tahun.
Geliat Warga di Akhir Tahun
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mendorong agar wacana pemerintah menerapkan PPKM Level 3 di seluruh daerah di Indonesia dimulai lebih dini. Bukan pada 24 Desember.
Dia khawatir masyarakat meningkatkan mobilitas sebelum PPKM Level 3 diterapkan 24 Desember hingga 2 Januari 2022.
“Ini tantangannya, jadi jangan sampai seolah-olah pengetatan baru nanti tanggal 24 Desember ke atas, kemudian orang-orang betul-betul memanfaatkan yang ada untuk berwisata terbuka, konser, dan lainnya, sehingga ada macam aji mumpung begitu,” kata Hermawan saat dihubungi Indonesia.com, Kamis (18/11).
Vaksin Nusantara untuk Booster
Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena mengklaim Presiden Joko Widodo setuju Vaksin Nusantara dan Vaksin Merah Putih dipakai untuk penyuntikan dosis ketiga atau booster kepada masyarakat.
Pemerintah diketahui merencanakan penyuntikan dosis ketiga vaksin virus corona untuk masyarakat umum pada 2022 mendatang.
Namun, Kemenkes menyatakan belum ada keputusan resmi mengenai vaksin yang akan digunakan untuk penyuntikan vaksin dosis ketiga.
Jokowi Klaim Dipuji Internasional
Presiden Joko Widodo mengklaim penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia telah diapresiasi oleh masyarakat dunia. Ia berkata masyarakat Indonesia patut bersyukur.
Jokowi mengatakan keberhasilan mengendalikan pandemi berkat kerja sama semua pihak. Ia berterima kasih kepada setiap elemen masyarakat yang ikut membantu penanganan pandemi.
“Kita patut bersyukur bahwa penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia diapresiasi oleh masyarakat internasional,” kata Jokowi saat menghadiri Milad ke-109 Muhammadiyah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/11).
Euforia Berbahaya
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengingatkan agar pemerintah tidak terlalu euforia dengan penambahan kasus yang rendah.
Hal itu juga Dicky sampaikan merespons Presiden Joko Widodo yang baru-baru ini mengklaim penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia telah diapresiasi oleh masyarakat dunia.
“Karena bagaimanapun ini adalah perjuangan bersama-sama, terutama masyarakat yang berdarah-darah, banyak korban jiwa yang jatuh. Lagipula perjalanan pandemi covid-19 masih panjang,” kata Dicky kepada Indonesia.com, Kamis (18/11).
Capaian Vaksinasi
Sejauh ini telah ada 132.073.986 orang yang menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, baru 86.335.923 orang yang telah rampung menerima dua dosis.
Dengan demikian, vaksinasi baru menyentuh 63,42 persen dari total sasaran 208.265.720 orang. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 41,45 persen.
Kasus Positif Baru
Merujuk data Satgas Penanganan Covid-19, hari ini Kamis (18/11) ada 400 kasus positif virus corona baru. Kemudian ada 464 pasien sembuh dan 11 pasien meninggal dunia.
Secara kumulatif, sebanyak 4.252.345 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 4.100.321 orang dinyatakan pulih, 8.315 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 143.709 lainnya meninggal dunia.
(khr/bmw)