PBSI Soroti Regenerasi Usai Indonesia Tersingkir di Sudirman Cup 2025
Kabid Binpres Pelatnas PBSI, Eng Hian, membeberkan sejumlah evaluasi dan rencana ke depan usai Indonesia tersingkir di semifinal Sudirman Cup 2025.
Tim Badminton Indonesia tersingkir di semifinal Sudirman Cup 2025 usai kalah dramatis 2-3 dari Korea Selatan di China, Sabtu (3/5).
Eng Hian mengakui hasil ini di luar harapan PBSI dan para pecinta bulutangkis Indonesia. Namun, Eng Hian tetap melihat sisi positif dari hasil di Sudirman Cup 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Di luar hasil yang banyak anggapan belum sesuai harapan tapi progress selama di Piala Sudirman 2025 ini saya melihat ada proses regenerasi yang kami lakukan, tidak selalu pemain senior yang diturunkan tapi kami berusaha mengkombinasikan antara junior dengan senior,” ucap Eng Hian dari rilis PBSI.
Eng Hian menilai penampilan para pemain pelapis seperti Alwi Farhan dan Mohammad Zaki Ubaidillah alias Uben sudah baik.
“Penampilan para pelapis ini hasilnya tidak jelek, malah boleh dibilang seperti Alwi dan Ubed, diberikan kepercayaan menghasilkan yang terbaik. Penampilan Putri Kusuma Wardani juga menurut kami bukan yang jenjangnya terlalu jauh melawan tunggal putri nomor satu dunia dan peraih medali emas Olimpiade,” kata Eng Hian.
Kemudian Eng Hian menilai Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin dan Bagas Maulana yang berpasangan dengan Leo Rolly Carnando sudah siap menjadi pelapis Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di sektor ganda putra.
“Di ganda putra untuk regenerasi setelah Fajar/Rian, saya melihat dua pasangan Fikri/Daniel dan Leo/Bagas sudah siap untuk melapisi Fajar/Rian,” ujar Eng Hian.
“Tinggal nanti di bawahnya ini yang menjadi PR kami agar segera mengejar jarak ke atas. Saya cukup percaya diri potensi ganda putra cukup baik tinggal bagaimana menata programnya baik program latihan maupun program turnamen,” kata Eng Hian menambahkan.
Hal itu berbeda dengan sektor ganda putri yang dinilai Eng Hian masih harus bekerja keras untuk mencetak jagoan yang andal.
“Untuk ganda putri ini yang masih harus bekerja keras. Untuk ke level Super 500 ke atas di sektor ini belum punya andalan lagi. Ini yang harus dikuatkan dan ditingkatkan programnya atau mencari formula baru,” kata Eng Hian.
Bersambung ke halaman selanjutnya…