Viral Bikin Geger di Bekasi, World App Ternyata Bermasalah di Spanyol




Jakarta, Indonesia

Kemunculan aplikasi World App sempat mendapat sorotan tajam dari warganet di media sosial. Pasalnya, aplikasi ini menjanjikan imbalan finansial hingga Rp800 ribu hanya dengan memindai retina mata.

Dalam sebuah unggahan yang viral di media sosial, terlihat antrean panjang di sebuah gerai. bertuliskan ‘World’. Narasi dalam unggahan itu menyebut bahwa foto itu diambil di sebuah lokasi di Narogong, Bekasi Timur.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

World merupakan aplikasi buatan Sam Altman, yang juga merupakan CEO OpenAI, perusahaan dibalik ChatGPT. Aplikasi World membagi layanan mereka menjadi empat, yakni World ID, World App, World Coin, dan World Chain.

World ID bekerja untuk membantu penggunanya masuk ke aplikasi mobile dan melakukan verifikasi online, sekaligus memastikan Anda adalah manusia dan bukan bot.





“World ID memungkinkan Anda untuk secara anonim dan aman memverifikasi bahwa Anda adalah manusia nyata dan unik (dan bukan bot) untuk verifikasi online yang mudah seperti masuk ke aplikasi sosial dan memastikan aktivitas online yang adil seperti voting atau membeli tiket konser,” tulis World di lamannya.

Sementara itu, World App adalah aplikasi yang digunakan untuk menyimpan World ID. Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk aset digital, salah satunya uang digital, serta mengakses aplikasi mini.

Kemudian, ada World Chain yang disebut sebagai blockchain yang dirancang untuk manusia sesungguhnya. World Chain dikatakan bersifat tanpa perlu izin, open source, dan dirancang untuk tata kelola komunitas.

Terakhir, World Coin merupakan mata uang kripto yang dapat digunakan dalam jaringan World. World Coin disebut dapat diklaim secara gratis untuk setiap individu yang mendaftar di World dan terverifikasi.

Namun begitu, kehadiran World App tak luput dari kontroversi.

Pada Desember 2024 lalu, sebuah lembaga pengawas perlindungan data Spanyol, AEPD, mendesak World Coin menghapus data pemindaian retina mata yang telah mereka kumpulkan sejak dimulainya proyek tersebut. Mereka menyebut proyek Sam Altman ini memicu masalah privasi di beberapa negara Eropa.

Melansir Reuters, AEDP mengatakan bahwa World Coin melanggar Peraturan Perlindungan Data Umum Uni Eropa.

Pengadilan Tinggi Spanyol pada bulan Maret 2024 juga menguatkan larangan sementara terhadap pemindaian retina mata yang dilakukan World Coin. Pengadilan menolak banding yang diajukan oleh pemilik World Coin.

World App Didirikan oleh CEO OpenAI Sam Altman pada tahun 2019, yang bertujuan untuk menciptakan sistem identitas global dengan mengajak orang-orang untuk memindai iris mata mereka dengan imbalan mata uang kripto gratis dan ID digital.

Pada 2022, sebuah investigasi dari MIT Technology Review menuding bahwa operasi World Coin masih jauh dari tujuan mulianya dan mengumpulkan data biometrik sensitif dari banyak kelompok rentan dengan imbalan uang tunai.

Sejumlah desa di Jawa Barat disebut sebagai sasaran pengumpulan data tersebut. Pengumpulan data bahkan bekerja sama dengan sejumlah aparatur desa.

Tools for Humanity baru resmi menyatakan kehadiran mereka dan merilis produknya di Indonesia pada Februari 2025 lalu.

Artinya, platform ini sudah beroperasi beberapa tahun sebelum secara resmi melakukan ekspansi ke Tanah Air.

World disebut melakukan pendekatan yang berbeda di berbagai negara untuk menggaet pendaftar. Sebagai contoh, mereka memberikan giveaway Airpods untuk orang-orang di Sudan yang ingin memindai retina mereka.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video ]



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *