Kengerian di ‘Hanoi Hilton’, Saksi Bisu Kekejaman Perang Vietnam



Jakarta, Indonesia —

Perang Vietnam menggoreskan sejarah pilu di dunia. Disebut juga Perang Indocina Kedua, perang ini berlangsung dari tahun 1957 sampai 1975.

Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara).

Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina (yang bantuan militer oleh Taiwan dan Spanyol) bersekutu dengan Vietnam Selatan.

Sedangkan Uni Soviet, Tiongkok, Korea Utara, Mongolia dan Kuba mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis.

Sisa-sisa Perang Vietnam kini dikenang dalam situs sejarah dan museum. Salah satunya ialah Hanoi Hilton.

Namanya memang mirip jaringan hotel yang dimiliki keluarga Paris Hilton. Tapi tempat ini bukanlah properti mewah, melainkan penjara tahanan perang.

Prancis menyebutnya Maison Central. Orang Vietnam mengenalnya sebagai Hỏa L, yang diterjemahkan menjadi “tungku api”, mengacu pada toko tungku kayu di dekatnya.

Apa pun namanya, penjara ini menjadi saksi bisu satu abad penyiksaan di dalam temboknya.

Hanoi Hilton dibuka pada tahun 1886, ketika Vietnam berada di bawah kekuasaan kolonial Prancis sebagai bagian dari Indocina.

Sebagian besar tahanannya pada waktu itu adalah pemberontak politik.

Penjara ini dihuni 2.000 tahanan yang hidup dalam kondisi jorok, bahkan ada yang sama dirantai ke dinding.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya…

Kengerian di ‘Hanoi Hilton, Saksi Bisu Kekejaman Perang Vietnam


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *