Selina Steinfeld, Penyintas Genosida Pemenang Miss Holocaust Survivor



Jakarta, Indonesia —

Miss Holocaust Survivor kembali digelar. Ajang ini digelar sebagai kontes kecantikan ini tidak seperti yang lain: semua kontestan adalah korban Holocaust.

Didirikan pada tahun 2012 oleh badan amal Israel Yad Ezer La-Haver, yang berarti “meminjamkan tangan ke teman”, acara gala kembali setelah jeda dua tahun.

Beberapa orang mengkritik “Miss Holocaust Survivor” sebagai cara yang tidak pantas untuk mengingat genosida Nazi, tetapi pendiri badan amal Shimon Sabag mengatakan misinya adalah untuk memberi para penyintas “sepotong masa kecil yang dicuri dari mereka.”

Mengutip AFP, kontestan ini berusia mulai dari 79 -90 tahun dan bersaing memperebutkan mahkota tahun 2021. Kontes ini dimenangkan oleh Selina Steinfeld yang berusia 86 tahun, seorang kelahiran Rumania yang selamat dari upaya Nazi untuk memusnahkan orang-orang Yahudi Eropa.

“Saya tersentuh. Saya tidak punya kata-kata,” kata nenek buyut itu saat menerima penghargaan Selasa malam di Yerusalem, mengenakan gaun emas dan kalung mutiara tebal.

Miss Holocaust Survivor tahun ini diadakan hanya beberapa minggu sebelum Israel menjadi tuan rumah kontes Miss Universe di kota resor selatan Eilat, dan ada kesamaan.

Dalam kontes ini kontestan, didandani oleh para profesional dan dinilai oleh panel juri yang berpakaian rapi.

Salah satu kontestan, Kuka Palmon yang berusia 87 tahun dengan gembira mengatakan bahwa dia merasa seperti “gadis remaja” setelah dimanjakan oleh tim ahli kecantikan.

Palmon, juga kelahiran Rumania, ingat bersembunyi di ruang bawah tanah selama Perang Dunia II saat ayahnya dipaksa naik kereta api yang membawanya ke kamp pemusnahan Nazi.

Tapi kontes juga dikritik.

Colette Avital, mantan diplomat Israel dan anggota parlemen Partai Buruh yang menjalankan sebuah pusat yang mengadvokasi para penyintas Holocaust, mengatakan kompetisi itu “konyol, aneh, dan menunjukkan kurangnya rasa hormat” bagi para penyintas.

Avital berpendapat tidak pantas mengadakan kontes kecantikan bagi wanita yang telah begitu menderita.

Marcelle Epstein, runner-up 2021, tidak setuju, mengatakan itu adalah “senang melihat wanita tua bersenang-senang”.

Dia ditempatkan di panti asuhan di Prancis selatan selama perang dan tiba di Israel pada tahun 1948, tahun ketika negara Yahudi didirikan.

(chs)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *