Terima Tawaran dari Berbagai Pihak




Jakarta, Indonesia

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. akhirnya buka suara mengenai isu mergernya dengan Grab. Menurut pihak GoTo dalam beberapa waktu terakhir mereka memang menerima penawaran dari sejumlah pihak.

Namun demikian, perusahaan tidak menjelaskan secara detail pihak mana yang mengajukan penawaran untuk merger.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Perseroan hendak memberikan klarifikasi bahwa dari waktu ke waktu Grup menerima penawaran-penawaran dari berbagai pihak,” kata GoTo dalam keterangan yang dimuat dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/5).

GoTo mengatakan dengan munculnya penawaran-penawaran tersebut, pihak direksi wajib untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat berbagai penawaran itu.





Menurut perusahaan hal itu bertujuan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham perusahaan, dengan memperhatikan kepentingan mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan kunci.

Kendati begitu, GoTo mengatakan bahwa sampai dengan saat ini belum ada kesepakatan antara pihaknya dengan pihak lain terkait kesepakatan merger ini.

“Perseroan belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh Perseroan,” jelas GoTo.

“Sebagaimana telah kami jelaskan pada keterbukaan yang kami sampaikan sebelumnya tertanggal 19 Maret 2025, belum ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi sebagaimana telah dispekulasikan di media massa,” lanjutnya.

Sebelumnya, Grab disebut tengah mencari pinjaman US$2 miliar atau setara Rp33,18 triliun untuk mengakuisisi GoTo.

Isu ini berembus pertama kali dari Bloomberg. Sumber anonim mereka yang mengetahui rencana tersebut mengamininya.

“Laporan itu (rencana Grab utang US$2 miliar) menyatakan bahwa bridge loan itu memiliki tenor sekitar 12 bulan,” tulis Reuters, pada akhir Maret lalu.

Bridge loan adalah istilah pinjaman jangka pendek yang umumnya digunakan untuk membiayai transaksi tertentu. Meski begitu, belum ada kejelasan Grab mencari pinjaman ke mana.

Perusahaan aplikasi on-demand yang berpusat di Singapura itu diklaim masih dalam tahap awal pembicaraan dengan pihak perbankan.

Isu merger dua penyedia layanan ride hailing itu berembus cukup lama. Bahkan, sudah sempat dibantah oleh masing-masing perusahaan.

(lom/dmi)

[Gambas:Video ]



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *