Vaksin Herpes Zoster Ditemukan Bisa Cegah Penyakit Jantung
Jakarta, Indonesia —
Vaksin herpes zoster tak cuma bisa mencegah ruam merah yang menyakitkan. Lebih dari itu, studi terbaru menemukan, vaksin itu bisa menurunkan risiko penyakit jantung.
Herpes zoster sendiri disebabkan oleh virus Varicella-zoster (VZV). Herpes yang paling umum ini dapat menyebabkan cacar air pada masa kanak-kanak dan berkembang menjadi herpes zoster pada masa dewasa.
Vaksin herpes zoster dianggap sebagai pertahanan utama untuk melawan virus tersebut. Namun, penelitian yang dipublikasikan dalam European Heart Journal menunjukkan manfaat kesehatan lain yang tak terduga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analisis hasil dari sekitar 1,2 juta orang berusia 50 tahun ke atas menemukan risiko penyakit kardiovaskular yang 23 persen lebih rendah pada mereka yang mendapatkan vaksinasi herpes zoster.
Penurunan risiko tersebut terlihat pada delapan tahun setelah vaksinasi, orang di bawah usia 60 tahun, dan bahkan pada mereka yang memiliki gaya hidup tidak sehat seperti merokok.
“Karena herpes zoster dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah dan memicu pembekuan darah. Pada gilirannya, [herpes zoster] meningkatkan risiko penyakit jantung. Mencegah herpes zoster melalui vaksinasi juga dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular,” ujar salah satu penulis studi dari Lee Kyung Hee University, Korea Selatan, Hayeon Lee, melansir .
Diketahui, kerusakan saraf yang disebabkan oleh herpes zoster dapat mengganggu ritme jantung dan memicu palpitasi hingga serangan jantung.
“Analisis ini adalah yang terbesar dan terlengkap sejauh ini, menyajikan kasus yang menarik bagi mereka yang ragu melakukan vaksinasi,” ujar ahli epidemiologi di Brigham and Women’s Hospital Amerika Serikat, Sharon Curhan, yang tidak terlibat dalam penelitian.
Namun demikian, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk menentukan hubungan kausal langsung antara vaksinasi dan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.
Penelitian ini juga masih memiliki beberapa keterbatasan. Salah satunya adalah vaksin yang digunakan oleh pasien partisipan.
Diketahui, partisipan menggunakan vaksin herpes zoster varian lama yang kini penggunaannya telah dihentikan.
(asr/asr)