DPR Singgung 6 Kali Ledakan Amunisi, Segera Panggil Panglima TNI
Jakarta, Indonesia —
Komisi I DPR segera memanggil Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk dimintai penjelasan soal insiden ledakan dalam proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa pada Senin (12/5) lalu.
Ketua Komisi I DPR, Utut Adianto berharap pihaknya bisa segera membahas insiden tersebut sebelum akhir masa sidang ini pada Juni mendatang. Menurut dia, kasus tersebut harus segera diselesaikan karena menyangkut kemanusiaan.
“Jadi, kapan kita memanggil, kita akan segera. Tentu mudah-mudahan sebelum masa sidang ini. Kalau sudah masa sidang depan kan nanti sudah, ini bukan soal hangat atau tidak, tapi ini soal kemanusiaan dan soal strategi,” kata Utut di kompleks parlemen, Rabu (14/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus PDIP itu mengatakan pihaknya turut menyampaikan duka cita kepada 13 korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Menurut dia, hal itu harus menjadi tanggung jawab Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Di sisi lain, Utut mencatat ledakan di gudang senjata atau gudang peluru sudah keenam kali. Dia mengaku tak ingin menyalahkan siapapun, namun hal itu harus segera dijawab.
“Kejadian amunisi meledak ini menurut catatan saya sudah enam kali. Kita tentu belum bisa menjawab,” katanya.
Utut mengaku pihaknya akan turut memanggil Pangdam, Danrem, hingga komandan lapangan untuk dimintai keterangan. Dia juga tak menutup peluang untuk melalukan sidak ke lokasi kejadian.
“Kita juga nanti sebisa mungkin akan ke sana. Dan sebisa mungkin ini harus menjadi yang terakhir,” katanya.
TNI menyatakan akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab pasti ledakan. Dugaan sementara mengarah pada karakteristik amunisi kedaluwarsa yang tidak stabil dan sulit diprediksi perilakunya.
(thr/gil)